Menkeu Ungkap Indonesia Kelola Pembiayaan Utang Lebih Baik, Turun Tajam 17,8 Persen

Menteri Keuangan Sri Mulyani dok. Bisnis.
EmitenNews.com - Indonesia mengelola pembiayaan melalui penerbitan utang lebih baik pada Juli 2023 bila dibandingkan dengan periode yang sama 2022. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, pembiayaan utang menurun sangat tajam, 17,8 persen.
Dalam konferensi pers APBN KiTa edisi Agustus 2023, di Jakarta, Jumat (11/8/2023), Menkeu Sri Mulyani Indrawati mengatakan, hal itu tercermin pada realisasi penerbitan utang Juli 2023 yang terkontraksi 17,8 persen dari periode yang sama tahun lalu, yakni Rp194,9 triliun, dari Rp237,0 triliun.
"Dibandingkan dengan pembiayaan utang tahun lalu, pembiayaan utang mengalami penurunan sangat tajam, yaitu 17,8 persen," kata Sri Mulyani Indrawati kepada pers, di Jakarta, Jumat (11/8/2023).
Dengan pembiayaan utang sebesar Rp194,9 triliun menandakan realisasi hingga Juli baru mencapai 28 persen dari target Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang sebesar Rp696,3 triliun.
Sementara itu, dari sisi penerbitan Surat Berharga Negara (SBN), realisasi hingga Juli mencapai Rp184,1 triliun atau 25,8 persen terhadap target APBN Rp712,9 triliun.
Sri Mulyani menyebutkan, dengan mempertimbangkan penerimaan negara dan belanja negara yang masih terjaga dengan baik, yakni masing-masing senilai Rp1.614,8 triliun dan Rp1.461,2 triliun, Indonesia bisa menurunkan penerbitan SBN hingga 17,8 persen. ***
Related News

Ekonomi Digital RI Terbesar di ASEAN, Kontribusi Perempuan Menentukan

Pesanan Meningkat, IKI Mei 2025 Kembali Ekspansif

Penurunan BI Rate Berpotensi Turunkan Suku Bunga Pasar

Harga Emas Antam Hari ini Anjlok Rp28.000 per Gram

19 Juni 2025, Bank Jatim Siap Bagikan Dividen Rp821,5 Miliar

Amankan Pangan, Pemerintah Bahas Penyesuaian HET Beras