EmitenNews.com - Yakinlah, program bersih-bersih BUMN bukan upaya penangkapan, melainkan untuk memperbaiki sistem dalam perusahaan-perusahaan BUMN dan Kementerian BUMN. Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan, hal itu dijalankan melalui penyelamatan dan restrukturisasi organisasi. Sebelumnya Presiden Jokowi memuji langkah bersih-bersih di tubuh BUMN, seperti dijalankan oleh Menteri Erick bersama Kejaksaan Agung.


"Bersih-bersin BUMN ini istilahnya bukan program hanya ingin menangkap. Yang terpenting, bagaimana melalui program ini, kami memperbaiki sistem yang ada di perusahaan-perusahaan BUMN dan Kementerian BUMN," kata Erick Thohir kepada pers, di Jakarta, Rabu (17/8/2022).


Intinya menurut Erick Thohir, bagaimana program ini bisa menyelamatkan, merestrukturisasi, dan menjadi sebuah solusi yang baik untuk masyarakat Indonesia. Usaha membersihkan dan pembenahan perusahaan milik negara akan terus dilakukan. Perbaikan Jiwasraya, misalnya, sudah hampir menyeluruh.


"Begitu pun Asabri. Sekarang, bukti terbaru, adalah Garuda. Proses hukumnya terjadi, proses restrukturisasinya berjalan," tegas Erick Thohir.


Erick Thohir merespon pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang memuji upaya bersih-bersih Badan Usaha Milik Negara, yang dimotori Menteri BUMN Erick Thohir dan bekerja sama dengan Jaksa Agung Sanitiar Burhanuddin.


Saat berpidato dalam Sidang Tahunan MPR, DPR, dan DPD, di Gedung Parlemen Senayan Jakarta, Selasa (16/8/2022), Presiden Jokowi menyebut korupsi besar di Jiwasraya, ASABRI, dan Garuda berhasil dibongkar, dan pembenahan total telah dimulai. Selain itu penyelamatan aset negara yang tertunda, seperti kasus BLBI, terus dikejar, dan sudah menunjukkan hasil.


"Demikian juga dengan pemberantasan korupsi juga terus menjadi prioritas utama. Untuk itu, Polri, Kejaksaan, dan KPK terus bergerak," kata Presiden Jokowi. ***