EmitenNews.com - PT Energi Mega Persada (ENRG) paruh pertama 2022 mencatat laba bersih USD25,83 juta. Melesat 101 persen dari periode sama tahun lalu USD12,85 juta. Sayangnya, laba per saham dasar menjadi USD0,0010 dari USD0,0012.


Penjualan USD230,18 juta, naik 38 persen dari periode sama tahun lalu USD166,31 juta. Beban pokok penjualan USD130,76 juta, bengkak 42 persen dari periode sama tahun lalu USD91,74 juta. Laba kotor USD99,42 juta, surplus 33 persen dari periode sama tahun lalu USD74,56 juta. Beban usaha USD8,39 juta, naik tipis 2,56 persen dari edisi sama tahun lalu USD8,18 juta. 


Laba usaha meroket 37 persen dari periode sama tahun lalu USD66,37 juta. Beban lain-lain bersih USD16,57 juta, menanjak dari periode sama tahun lalu USD14,12 juta. Laba sebelum pajak penghasilan USD74,46 juta, menanjak 42 persen dari periode sama tahun lalu USD52,25 juta. Beban pajak penghasilan USD48,63 juta, bengkak 20 persen dari periode sama tahun lalu USD40,44 juta. 


Kinerja apik perseroan itu, disebabkan peningkatan produksi gas dari aset-aset gas eksisting. Produksi gas 208 juta kaki kubik per hari, melesat 23 persen dari periode sama tahun lalu 168 juta kaki kubik per hari. Harga rata-rata gas USD6,13 per mmbtu, surplus dari periode sama tahun lalu USD5,42 per mmbtu. 


Selanjutnya, kinerja produksi minyak (mayoritas dari Malacca Strait) masih cukup konsisten dari tahun sebelumnya. Di mana, produksi minyak 4,789 barel per hari, naik tipis dari periode sama tahun lalu 4,653 barel per hari, Harga rata-rata minyak USD109,8 per barel, menanjak 69 persen dari periode sama tahun lalu USD64,61 per barel.


”Selain kinerja positif dari portfolio kami saat ini, perseroan juga berharap untuk dapat segera memproduksikan aset-aset yang telah kami akuisisi sebelumnya di Provinsi Riau, dan Aceh,” tulis Syailendra S. Bakrie, Direktur Utama Energi Mega Persada. 


Ekuitas bersih USD474,10 juta, naik tipis dari periode akhir 2021 sejumlah 448,96 juta. Total liabilitas USD725,76 juta, menanjak dari edisi akhir 2021 sebesar USD614,60 juta. Total aset USD1,20 miliar, surplus dari periode akhir 2021 sejumlah USD1,06 miliar. (*)