EmitenNews.com - Intiland Development (DILD) medio 2023 mencatat Laba bersih Rp39,56 miliar. Melejit 124 persen dari episode sama tahun sebelumnya minus Rp162,92 miliar. Dengan hasil itu, laba per saham dasar emiten jalona Lo Kheng Hong tersebut ikut menanjak menjadi Rp3,82 dari posisi sama tahun lalu minus Rp15,72. 


Pembalikan kinerja itu, didukung pendapatan usaha Rp2,49 triliun, melesat 159 persen dari edisi sama tahun lalu Rp960,4 miliar. Beban pokok penjualan, dan beban langsung Rp1,42 triliun, membengkak dari posisi sama tahun lalu sejumlah Rp622,6 miliar. Laba kotor Rp1,07 triliun, meroket 224 persen dari edisi sama tahun lalu Rp337,8 miliar. 


Beban penjualan Rp28,09 miliar, bengkak dari Rp24,08 miliar. Beban umum dan administrasi Rp142,82 miliar, susut dari Rp147,98 miliar. Jumlah beban usaha Rp170,91 miliar, turun dari Rp172,07 miliar. Laba usaha terakumulasi senilai Rp899,61 miliar, melesat dari Rp165,72 miliar. Pendapatan bunga Rp14,06 miliar, turun dari Rp18,56 miliar. 


Pendapatan dividen Rp13,46 miliar dari nihil. Kerugian selisih kurs Rp3,05 miliar, bengkak dari surplus Rp2,44 miliar, Keuntungan penjualan aset tetap Rp227,02 juta, melesat dari Rp190,44 juta. Keuntungan perubahan nilai wajar investasi yang diukur pada nilai wajar laba rugi Rp483,9 juta, melambung dari Rp69,82 juta. Beban bunga Rp204,29 miliar, bengkak dari Rp199,79 miliar. 


Komponen pendanaan atas liabilitas kontrak Rp115,75 miliar, turun dari Rp204,79 miliar. Dampak pendiskontoan liabilitas keuangan nihil dari sebelumnya Rp59,19 miliar. Lain-lain bersih Rp12,74 miliar, susut dari Rp14,52 miliar. Beban lain-lain bersih Rp307,62 miliar, turun dari Rp338,63 miliar. Pajak final Rp63,45 miliar, melesat dari Rp31,77 miliar. 


Laba tahun berjalan Rp476,09 miliar, melesat 118 persen dari posisi sama tahun lalu Rp217,4 miliar. Jumlah ekuitas Rp6,36 triliun, naik dari akhir tahun lalu Rp6,21 triliun. Total liabilitas Rp8,86 triliun, tergerus dari posisi sama tahun lalu senilai Rp10,13 triliun. Jumlah aset terkumpul Rp15,22 triliun, terkoreksi dari akhir tahun lalu Rp16,35 triliun. (*)