EmitenNews.com - Bank Artha Graha (INPC) sepanjang 2023 meraup laba Rp146,75 miliar. Meroket 166 persen dari episode sama tahun sebelumnya senilai Rp54,99 miliar. Oleh karena itu, laba per saham dasar emiten Bank asuhan Tomy Winata (TW) ikut terkerek menjadi Rp7,26 dari sebelumnya hanya Rp2,72. 

Pendapatan bunga bersih Rp981,97 miliar, naik tipis dari sebelumnya Rp950,63 miliar. Itu dari pendapatan bunga Rp1,48 triliun, tumbuh tipis dari sebelumnya Rp1,44 triliun. Kemudian, beban bunga Rp502,77 miliar, bengkak episode sama tahun sebelumnya sebesar Rp491,34 miliar. 

Pendapatan administrasi dan denda atas simpanan dan kredit diberikan Rp244,22 miliar, melesat dari sebelumnya Rp122,09 miliar. Keuntungan dari perubahan nilai wajar atas aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi bersih Rp28,83 miliar, melambung 2.243 persen dari Rp1,23 miliar. 

Provisi dan komisi lainnya Rp32,58 miliar, naik tipis dari sebelumnya Rp29,05 miliar. Keuntungan dari transaksi mata uang asing bersih Rp6,96 miliar, susut dari sebelumnya Rp14,73 miliar. Jumlah pendapatan operasional lainnya Rp312,61 miliar, meroket 87 persen dari episode sama tahun sebelumnya Rp167,12 miliar. 

Beban tenaga kerja Rp279,96 miliar, bengkak dari Rp265,40 miliar. Beban operasi Rp589,63 miliar, bengkak dari Rp429,67 miliar. Beban umum dan administrasi Ro134,27 miliar, menanjak dari sebelumnya Rp119,16 miliar. Kerugian penurunan nilai aset keuangan dan non-keuangan Rp103,65 miliar susut dari Rp240,49 miliar. 

Total beban operasional lainnya Rp1,10 triliun, naik dari Rp1,05 triliun. Laba operasional Rp187,07 miliar, melesat dari Rp63,01 miliar. Beban non-operasional Rp3,71 miliar, bengkak dari Rp6,13 miliar. Laba sebelum pajak penghasilan Rp183,35 miliar, melejit dari Rp69,14 miliar. Pajak tangguhan Rp36,60 miliar, bengkak dari sebelumnya Rp14,14 miliar. 

Jumlah ekuitas terakumulasi Rp4,17 triliun, menanjak dari episode akhir tahun sebelumnya sebesar Rp4 triliun. Total liabilitas tercatat Rp21,93 triliun, bengkak dari posisi akhir 2022 senilai Rp21,43 triliun. Jumlah aset terkumpul sebesar Rp26,10 triliun, menanjak tipis dari periode sama tahun sebelumnya Rp25,43 triliun. (*)