EmitenNews.com - Gudang Garam (GGRM) paruh pertama 2023 meraup laba bersih Rp3,28 triliun. Meroket 245 persen dibanding edisi sama tahun sebelumnya Rp956,14 miliar. Alhasil, laba per saham dasar dan delusian menanjak menjadi Rp1.709 dari episode sama tahun lalu hanya Rp497. 


Menariknya lompatan laba itu berbanding terbalik dengan pendapatan. Di mana, sepanjang semester I-2023 itu, pendapatan Gudang Garam hanya Rp55,85 triliun. Mengalami kontraksi 9,43 persen dari posisi sama tahun lalu Rp61,67 triliun. Biaya pokok penjualan Rp47,91 triliun, susut dari periode sama tahun lalu Rp56,53 triliun. 


Laba kotor terakumulasi Rp7,93 triliun, melejit 54 persen dari posisi sama tahun lalu Rp5,13 triliun. Pendapatan lainnya Rp167,19 miliar, melesat dari Rp134,66 miliar. Beban usaha Rp3,57 triliun, susut dari Rp3,88 triliun. Beban lainnya Rp2,17 miliar, bengkak dari Rp1,87 miliar. Laba kurs bersih Rp4,06 miliar, susut dari Rp16,04 miliar. 


Laba usaha Rp4,53 triliun, melambung 225 persen dari posisi sama tahun lalu Rp1,39 triliun. Beban bunga Rp319,12 miliar, bengkak dari Rp165,52 miliar. Laba sebelum pajak penghasilan Rp4,21 triliun, meroket dari Rp1,22 triliun. Beban pajak penghasilan Rp923,56 miliar, bengkak dari posisi sama tahun lalu Rp273,68 miliar. 


Laba terkumpul Rp3,28 triliun, melesat dari edisi sama tahun lalu Rp956,14 miliar. Total ekuitas Rp58,83 triliun, menanjak dari akhir tahun lalu Rp57,85 triliun. Jumlah liabilitas Rp26,02 triliun, susut dari akhir 2022 sebesar Rp30,7 triliun. Jumlah aset Rp84,85 triliun, turun dari akhir tahun lalu sejumlah Rp88,56 triliun. (*)