EmitenNews.com - Bank Ina Perdana (BINA) sepanjang kuartal pertama 2023 mencatat laba bersih Rp58,83 miliar. Menanjak 640 persen dari episode sama tahun sebelumnya Rp7,95 miliar. Walhasil, laba per saham dasar emiten Group Salim itu, meroket menjadi Rp9,70 dari periode sama tahun sebelumnya Rp1,34 per lembar. 


Pendapatan bunga Rp395,37 miliar, surplus 74 persen dari edisi sama tahun lalu Rp226,06 miliar. Beban bunga Rp217,25 miliar, bengkak 54 persen dari posisi sama tahun lalu Rp140,54 miliar. Pendapatan bunga bersih Rp178,11 miliar, melambung 108 persen dari Rp85,52 miliar. Total pendapatan operasional lainnya Rp9,02 miliar melesat dari edisi sama tahun lalu Rp8,28 miliar. 


Keuntungan atas penjualan efek-efek yang diklasifikasikan sebagai nilai wajar melalui penghasilan komprehensif lain bersih Rp2,67 miliar, susut dari Rp3,54 miliar. Pendapatan jasa cash pick up Rp2,17 miliar, turun dari Rp2,35 miliar. Pendapatan administrasi Rp1,47 miliar, naik dari Rp1,12 miliar. Provisi dan komisi selain dari pemberian kredit Rp1,41 miliar naik dari Rp517 juta. Lain-lain Rp1,29 miliar, menanjak signifikan dari periode sama tahun lalu Rp742 juta.    


Total operasional lainnya Rp112,35 miliar, bengkak 34 persen dari Rp83,40 miliar. Penyisihan kerugian penurunan nilai Rp24,73 miliar, naik dari Rp13,07 miliar. Beban tenaga kerja Rp50,31 miliar, naik dari Rp32,51 miliar. Beban umum dan administrasi Rp34,82 miliar, naik dari Rp31,31 miliar. Lain-lain Rp2,47 miliar susut dari Rp6,49 miliar. Laba sebelum pajak Rp74,79 miliar, melejit dari Rp10,40 miliar. 


Total ekuitas Rp3,37 triliun, naik dari posisi akhir tahun lalu sejumlah Rp3,28 triliun. Jumlah liabilitas Rp18,04 triliun, melesat dari posisi akhir tahun sebelumnya senilai Rp17,26 triliun. Total aset Rp21,41 triliun, menanjak dari posisi akhir tahun sebelumnya sebesar Rp20,55 triliun. (*)