EmitenNews.com - Mayora Indah (MYOR) per 30 September 2023 mencatat laba bersih Rp2,02 triliun. Meroket 87 persen dari episode sama tahun lalu senilai Rp1,08 triliun. Dengan begitu, laba per saham menanjak ke posisi Rp91 dari periode sama tahun sebelumnya hanya Rp49. 


Lonjakan laba bersih itu menyusul koleksi penjualan bersih Rp22,89 triliun, melesat 3,01 persen dari periode sama tahun sebelumnya sejumlah Rp22,22 triliun. Beban pokok penjualan Rp16,78 miliar, susut dari posisi sama tahun sebelumnya dengan donasi Rp17,48 triliun. Laba kotor melonjak 28 persen menjadi Rp6,11 triliun dari sebelumnya Rp4,74 triliun. 


Beban penjualan Rp2,75 triliun, susut dari Rp2,76 triliun. Beban umum dan administrasi Rp567,19 miliar, bengkak dari Rp515,13 miliar. Total beban usaha Rp3,31 triliun, bengkak tipis dari Rp3,28 triliun. Laba usaha Rp2,79 triliun, melambung dari episode sama tahun lalu Rp1,46 triliun. Kerugian selisih kurs mata uang asing Rp193,68 miliar, anjlok dari untung Rp163,82 miliar.  


Penghasilan bunga Rp68,9 miliar, menanjak dari Rp22,41 miliar. Keuntungan aset tetap Rp7,53 miliar, melesat dari Rp1,94 miliar. Beban bunga Rp247 miliar, susut dari Rp280,68 miliar. Lain-lain bersih Rp143,57 miliar, naik dari Rp28,77 miliar. Beban lain-lain bersih Rp220,67 miliar, membengkak dari Rp63,72 miliar. Laba sebelum pajak Rp2,57 triliun, melambung signifikan dari Rp1,4 triliun. 


Laba tahun berjalan Rp2,06 triliun, melesat tajam dari edisi sama tahun lalu Rp1,1 triliun. Jumlah ekuitas Rp14,09 triliun, melejit dari posisi akhir 2022 sebesar Rp12,83 triliun. Jumlah liabilitas Rp9,32 triliun, mengalami penyusutan dari akhir 2022 sebesar Rp9,44 triliun. Total aset Rp23,42 triliun, menanjak dari episode akhir tahun lalu Rp22,27 triliun. (*)