EmitenNews.com - Ini keyakinan Bahlil Lahadalia. Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) itu, optimistis target investasi tahun 2022 sebesar Rp1.200 triliun akan tercapai, meski di tengah perang Rusia-Ukraina yang terus berkecamuk. Perang tersebut telah memicu kenaikan harga minyak, dan berbagai komoditas.

 

"Dalam pandangan kami, terkait sektor investasi, di luar sektor keuangan dan hulu migas, tahun ini kami masih tetap optimistis mencapai target investasi Rp1.200 triliun karena Rusia dan Ukraina bukan negara tujuan investasi di Indonesia yang masuk 10 besar," kata Menteri Investasi Bahlil Lahadalia dalam konferensi pers di Jakarta, Senin (25/4/2020).

 

Kendati demikian, Menteri Investasi Bahlil Lahadalia mengakui perang antara Rusia dan Ukraina berdampak besar dari sisi inflasi dan perdagangan, karena ketergantungan Indonesia pada beberapa bahan pokok tertentu.

 

Menurut Bahlil Lahadalia, Rusia adalah pengekspor minyak terbesar dunia. Sementara itu, kata mantan Ketua Umum Hipmi ini, Indonesia juga masih bergantung pada impor gandum dari Ukraina. 

 

Kedua negara yang tengah berkonflik itu juga merupakan pemasok bahan baku pupuk Indonesia. Jadi, kalau harga pupuk di dalam negeri melonjak harganya,  karena bahan bakunya naik.

 

“Itu akan berdampak pada harga pokok produksi petani. Ujung-ujungnya harga komoditas yang dihasilkan petani akan naik. Maka terjadi inflasi. Inilah yang harus kita sama-sama pikirkan," ungkap Bahlil Lahadalia. ***