EmitenNews.com -Kalimantan-Emiten sawit yang memiliki sistem produksi mulai dari hulu ke hilir secara terintegrasi, PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk (SSMS) masih terus menunjukkan kinerja cemerlang sepanjang tahun 2023 dengan berbagai strategi bisnis yang sukses dijalankan.


Sepanjang periode Januari-September 2023, SSMS mampu menunjukkan konsistensi bisnisnya dengan perolehan penjualan senilai Rp4,42 triliun di tengah tren harga CPO yang sedang mengalami tekanan karena sentimen El-Nino.


Secara detail, kontribusi penjualan SSMS di topang oleh penjualan minyak sawit pada pihak berelasi yang naik persen menjadi Rp3,99 triliun dari sebelumnya Rp3,60 triliun.


Untuk penjualan inti sawit pada pihak berelasi di periode ini tercatat Rp159,31 miliar dan penjualan Tandan Buah Segar (TBS) Rp58,71 miliar.


Adapun penjualan kepada pihak ketiga untuk minyak inti sawit tercatat Rp202,73 miliar dan penjualan minyak kelapa sawit Rp7,65 miliar.


Integrasi Group yang solid membuat kinerja Sawit Sumbermas Sarana (SSMS) bisa terjaga dengan baik. Hal ini bisa terlihat dari catatan keuangan SSMS dimana Untuk periode sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2023 dan 2022, penjualan Kelompok Usaha kepada pelanggan yang melebihi 10% dari jumlah penjualan adalah kepada PT Citra Borneo Utama Tbk (CBUT) yang merupakan entitas dengan total 94 persen atau Rp4,15 triliun naik dari periode tahun sebelumnya yang hanya Rp3,93 triliun.


Menariknya dalam data keuangan SSMS disebutkan bahwa perseroan menggelontorkan Rp911,06 miliar untuk melakukan pemupukan dan perawatan. Hal ini mengindikasikan perseroan bersiap menyambut produksi yang lebih besar saat iklim memasuki musim penghujan.


Adapun untuk laba bersih Sawit Sumbermas sarana (SSMS) periode 30 September 2023 terkumpul Rp513,18 miliar, jumlah ini bisa terbilang besar jika dibandingkan dengan perusahaan sawit lainnya yang sama-sama menghadapi tantangan el-nino.


SSMS senantiasa mendorong inovasi produknya dengan menghasilkan beragam produk turunan kelapa sawit," Jap Hartono CFO Sawit Sumbermas Sarana dalam keterangannya, Rabu (1/10/2023).


Diantaranya, lanjutnya, Minyak Kelapa Sawit atau CPO, Inti Sawit atau PK dan Minyak Inti Sawit atau PKO.


"Selain itu, produk kelapa sawit kemudian diolah oleh CBUT yang menghasilkan berbagai produk turunan dari kelapa sawit, yaitu Palm Fatty Acid Distillate atau PFAD, Crude Palm Kernel Oil atau CPKO, Palm Kernel Expeller atau PKE, Refined Bleached Deodorized Palm Oil atau RBDPO, Refined, Bleached, and Deodorized Palm Olein atau RBDPL, sesuai dengan permintaan pasar," ujar Jap Harttono.


Pada sisi neraca, SSMS sukses menekan liabilitas jangka pendek menjadi Rp1,77 triliun per 30 September 2023, dibandingkan periode 31 Desember 2022 yang tercatat Rp2,78 triliun. Liabilitas jangka panjang juga terkontrol di Rp5,05 triliun. Sehingga total liabilitas SSMS turun jadi Rp6,83 triliun dari Rp7,52 triliun.


Sedangkan untuk total ekuitas ada di angka Rp6,24 triliun, mengalami perubahan sedikit dari sebelumnya Rp6,44 triliun. Dengan begitu total aset Sawit Sumbermas Sarana (SSMS) tercatat sebesar Rp13,07 triliun.


Capaian keuangan SSMS yang menjadi unsur kesehatan perseroan adalah kas neto yang diperoleh dari aktivitas operasi naik cukup tinggi jadi Rp853,241 miliar dari sebelumnya Rp684,71 miliar.