EmitenNews.com - Perusahaan pertambangan batu bara PT Mitrabara Adiperdana Tbk (MBAP) hari ini Rabu (24/5) menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2022, yang dilanjutkan dengan kegiatan Paparan Publik tahun 2023.
Direktur MBAP Syadaruddin dalam paparan publik usai RUPST menyampaikan bahwa RUPST menyetujui atas penggunaan laba bersih Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2022, termasuk memberikan ratifikasi atas pembagian Dividen Interim yang telah dilaksanakan pada tanggal 15 Oktober 2022.
Selain itu persetujuan atas rencana pembagian Dividen Tunai untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2022, dimana Perseroan selanjutnya akan melakukan pembagian Dividen Tunai sekitar Rp 1,18 triliun kepada seluruh pemegang saham Perseroan, jelas Syadaruddin Rabu (24/5).
Selanjutnya dalam RUPST, Pemegang Saham memberikan persetujuan kepada Dewan Komisaris untuk melakukan penunjukan Akuntan Publik untuk tahun buku 2023, termasuk menentukan honorarium kantor Akuntan Publik, yang dilanjutkan dengan persetujuan pemberian kewenangan kepada Komisaris Utama untuk menentukan gaji seluruh anggota Direksi dan honorarium seluruh anggota Dewan Komisaris, dan/atau tunjangan benefit lainnya untuk tahun 2023.
RUPS juga juga memberikan persetujuan kepada Direksi Perseroan untuk melakukan amandemen terhadap Perjanjian Pemasaran Batubara antara Perseroan dengan PT Baramulti Sugih Sentosa dan Brooklyn Enterprise Pte Ltd.
MBAP Laba tahun berjalan pada tahun 2022 mencapai USD 179,39 juta atau mengalami kenaikan sebesar 78,39% dibandingkan tahun 2021 yang tercatat sebesar USD 100,56 juta.
Related News

Bengkak 20 Persen, PALM Kuartal I-2025 Boncos Rp1,42 Triliun

Defisit Menipis, Kuartal I-2025 Laba DEWA Melangit 763 Persen

Laba Susut 74 Persen, BUMI Kuartal I-2025 Defisit USD2,26 Miliar

Sarana Mitra Luas (SMIL) Bukukan Penjualan Rp100,44 Miliar di Q1-2025

Surplus 49 Persen, Laba JSMR Kuartal I-2025 Sentuh Rp927,49 Miliar

Laba Melorot 54 Persen, Kuartal I-2025 IATA Defisit USD2,19 Juta