EmitenNews.com— PT Arkora Hydro Tbk (ARKO) menguras kas untuk aktivitas operasi selama semester I 2022 sebesar Rp45,937 miliar.


Pasalnya, penerimaan dari pelanggan hanya sebesar Rp35,669 miliar, sedangkan pembayaran kepada pemasok sebesar Rp71,374 milira dan kepada karyawan sebesar Rp8,904 miliar.


Namun, emiten pembangkit listrik tenaga air ini dapat membukukan laba bersih sebesar Rp24,926 miliar, atau naik 70,5 persen dibandingkan semester 1 2021 yang tercatat sebesar Rp14,698 miliar.


Hasil itu mendongkrak laba per saham ke level Rp9, sedangkan di akhir Juni 2021 berada di level Rp5.


Data tersebut tersaji dalam laporan keuangan semester I 2022 tanpa audit ARKO yang diunggah pada laman Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (25/8/2022).


Jelasnya, pendapatan naik 36,4 persen menjadi Rp116,02 miliar yang ditopang peningkatan jasa konstruksi sebesar 41,2 persen menjadi Rp79,876 miliar.


Senada, penjualan listrik tumbuh 19,25 persen menjadi Rp32,295 miliar.


Walau beban pokok pendapatan membengkak 46,46 persen menjadi Rp62,161 miliar, tapi laba kotor tetap meningkat 25,9 persen menjadi Rp53,863 miliar.


Menariknya, penghasilan keuangan naik 64,5 persen menjadi Rp23,71 miliar. Sehingga laba sebelum pajak naik 70,1 persen menjadi Rp32,563 miliar.


Sementara itu, kewajiban bertambah 16,6 persen dibanding akhir tahun 2021 menjadi Rp603,67 juta.


Pada sisi lain, ekuitas tumbuh 14,6 persen menjadi Rp196,42 miliar. Sehingga aset perseroan naik 16,2 persen menjadi Rp800,09 miliar.