EmitenNews.com—PT Panca Mitra Multiperdana Tbk (PMMP) sepanjang 9 bulan pertama tahun 2022 mencatat laba bersih sebesar USD8,6 juta meningkat sebesar 0,5% dibandingkan dengan laba bersih pada periode yang sama tahun 2021 sebesar USD 8,5 juta.


Direktur Utama PMMP Martinus Soesilo mengatakan, capaian laba tersebut berasal dari kenaikan pendapatan usaha per September 2022 yang sebesar USD140,5 juta atau naik sebesar 9,1% secara tahunan (year on year/YoY) dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar USD128,7 juta.


Laba kotor perseroan sebesar US$ 30,8 juta per 30 September 2022, atau meningkat sebesar 7,6% secara YoY dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar USD 28,6 juta. Sedangkan, untuk laba usaha PMMP cenderung stabil sebesar USD15,5 juta atau meningkat sebesar 0,1% secara YoY.


"Penurunan marjin laba usaha ini masih disebabkan meningkatnya biaya pengangkutan atau kontainer selama tahun 2022," ujarnya dalam keterangan tertulis, Selasa (1/11/2022).


Capaian kinerja kuartal III tersebut juga didorong oleh peningkatan penjualan ekspor, terutama produk Vannamei Shrimp, yang meningkat sebesar 9,7% YoY, menjadi USD 127,8 juta pada September 2021 dari USD 116,5 juta pada September 2021.

Dari sisi neraca keuangan, total aset Emiten pengolah makanan beku berbasis udang yang juga dimiliki oleh Putra Presiden Joko Widodo(Jokowi) Kaesang Pangarep ini, per 30 September 2022 meningkat menjadi USD 295,7 juta, dari USD 268,6 juta pada Desember 2021. Total Liabilitas PMMP juga meningkat menjadi USD 213,6 juta pada September 2022 dari USD194,9 juta pada Desember 2021. Ekuitas PMMP juga meningkat menjadi USD82,2 juta pada Juni 2022 dari USD73,7 juta pada Desember 2021.


Selain itu, peningkatan kerja perseroan ini didukung oleh beroperasinya pabrik ke-8 secara penuh per semester 1 tahun 2022, sehingga mampu mendorong peningkatan volume penjualan Perseroan selama tahun 2022.


Menurutnya, permintaan para importir terutama dari Amerika Serikat terus menunjukkan tren yang positif walaupun sempat ada sedikit perlambatan pertumbuhan akibat adanya inflasi yang cukup tinggi di Amerika Serikat.


"Pabrik ke-8 kami yang selesai dibangun pada akhir tahun 2021, per Juni 2022 kemarin sudah terutilisasi penuh. Hal ini disebabkan melonjaknya permintaan produk Value Added dari para importir Amerika Serikat," jelasnya


Mengutip keterangan resminya, berdasarkan industry report dari lembaga surveyor Urner Barry per Juni 2022, ekspor udang Indonesia ke Amerika Serikat menunjukkan peningkatan sebesar 7,9% secara YoY menjadi sekitar sebesar 105 ribu ton per Juni 2022, dibandingkan dengan pencapaian Juni 2021 sebesar 97 ribu ton.


Untuk produk Value Added Shrimp sendiri terdapat peningkatan ekspor signifikan sebesar 63,2% YoY menjadi sekitar sebesar 17 ribu ton per Juni 2022 dibandingkan dengan pencapaian Juni 2021 sebesar 10,5 ribu ton.


"Kedepannya, Perseroan masih optimis untuk mencapai target penjualan tahun 2022, yakni peningkatan volume penjualan sekitar sebesar 10% menjadi kurang lebih sekitar 21.000 - 22.000 ton dan peningkatan penjualan sebesar 10% menjadi sekitar US$ 190 - 200 juta," pungkasnya.