EmitenNews.com -PT Nusantara Infrastructure Tbk (META) akan menjajaki peluang akuisisi mayoritas saham milik PT Waskita Karya Tbk (WSKT) di PT Pemalang Batang Toll Road (PBTR), pemilik hak konsesi tol Pemalang-Batang. Waskita Karya yang menguasai 60% saham PBTR lewat PT Waskita Toll Road (WTR), diketahui tengah fokus untuk mendivestasi kepemilikan di Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) Pemalang-Batang tersebut pada tahun ini.

 

"Akuisisi menjadi salah satu growth strategy perseroan. Yang pertama kami lihat adalah threshold (batas nilai) tertentu minimal 40% ke atas. Kalau di waskita ada yang dijual masuk (dalam threshold ), kami tidak menutup kemungkinan untuk mengeksplornya," kata Direktur Nusantara Infrastruktur (META) Danni Hasan pada acara paparan publik insidentil perseroan secara daring di Jakarta, Selasa (10/10/2023).

 

Dia menegaskan, Nusantara Infrastructue akan mengakuisisi perusahaan yang bisa mendongkrak kinerja keuangan META ke depannya. "Yang paling utama untuk dilihat adalah seberapa jauh potensi perusahaan tersebut dapat memberikan kontribusi positif," ujar Danni.

 

SVP Corporate Secretary Waskita Karya Ermy Puspa Yunita sebelumnya mengungkapkan, tol Pemalang-Batang dioperasi oleh PT Pemalang Batang Toll Road ( PBTR ) sejak 2018. Sebanyak 60% saham PBTR dikuasai oleh Waskita Toll Road yang merupakan anak usaha Waskita Karya, dan 40% saham lainnya dimiliki oleh PT Sumber Mitra Jaya.

 

Tol sepanjang 39,2 km ini merupakan bagian dari Jalan Tol Trans Jawa, yang terkoneksi khususnya dengan kota-kota di Provinsi Jawa Tengah. Keberadaan tol Pemalang-Batang mampu memangkas perjalanan dari Pemalang menuju Batang menjadi 39 menit dari sebelumnya 2 jam lebih. Tol ini juga terletak di lokasi strategis sehingga penting untuk mendukung pertumbuhan perekonomian Jawa Tengah termasuk sektor industri, barang, dan jasa.

 

Dari sisi pariwisata, tol Pemalang-Batang berkontribusi mempercepat akses menuju destinasi wisata seperti Kota Kajen, Wisata Lolong, Wisata Dieng, Wisata Petungkriyono, Pantai Cemoro Sewu, Pantai Ujung Negoro, Kebun Teh Pegilaran, dan destinasi lainnya.

Fokus 3 Bisnis

 

Sementara itu Direktur Nusantara Infrastructure (META) Ridwan Irawan mengatakan, pihaknya saat ini fokus mengembangkan tiga lini usaha, yakni jalan tol, sumber daya air, dan energi terbarukan ( renewable energy ). "Kami perusahaan yang berorientasi jangka panjang. Jadi kalau ada pengembangan proyek yang menghadapi kendala selama beberapa bulan, tidak memengaruhi kami, karena kami melihat time frame yang panjang," ujar dia.

 

Dia menambahkan, Nusantara Infrastructure juga secara aktif mencoba meraih peluang pengembangan usaha di bisnis energi terbarukan, khususnya untuk pembangkit listrik tenaga air ( PLTA ), pembangkit listrik tenaga surya ( PLTS ), dan pembangkit listrik tenaga biomassa ( PLTB m). "Ada berbagai opportunity baik itu berupa greenfield atau akuisisi pembangkit yang sudah beroperasi. Kami akan memberi penjelasan lebih lanjut pada saat yang tepat. Yang jelas, kami senantiasa berupaya untuk mengembangkan proyek-proyek energi terbarukan," ungkap Ridwan.