OJK dan BEI Sepakat Tunda Penerapan Papan Pemantauan Khusus Lelang Penuh, Ini Sebabnya
EmitenNews.com - Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif, dan Bursa Karbon OJK, Inarno Djajadi mengaku mendapat laporan dari Bursa Efek Indonesia terkait penundaan pelaksanaan papan pemantauan khususu periodic call auction full.
“Sudah ada diskusi dengan kita (red-OJK). Jadi untuk penerapan full periodic call auction ditunda 6 bulan. Karena dalam proses evaluasinya masih dibutuhkan waktu terkait pemantapan sistem di IDX (Red-BEI),” kata dia dalam paparan public secara virtual, Senin (4/12/).
Pelaksanaan papan pemantauan khusus full periodic call auction atau sistem lelang secara berkala penuh ditunda hingga 6 bulan kedepan, guna memastikan kesiapan sistem perdagangan bursa.
Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif, dan Bursa Karbon OJK, Inarno Djajadi mengaku mendapat laporan dari Bursa Efek Indonesia terkait penundaan pelaksanaan papan pemantauan khususu periodic call auction full.
“Sudah ada diskusi dengan kita (red-OJK). Jadi untuk penerapan full periodic call auction ditunda 6 bulan. Karena dalam proses evaluasinya masih dibutuhkan waktu terkait pemantapan sistem di IDX (Red-BEI),” kata dia dalam paparan public secara virtual, Senin (4/12/).
Inarno melanjutkan penundaan ini diharapkan mengurangi kendala-kendala yang telah di indikasi oleh OJK dan BEI.
“Kami Targetkan akhir tahun ini sudah bisa live,” kata Inarno.
Sementara itu, Direktur Pengembangan BEI, Jeffrey Hendrik mengatakan, telah memantau kesiapan seluruh pelaku pasar terutama Anggota Bursa, data vendor dan investor terkait penerapan papan pemantauan khusus full Call Auction
“Dari hasil pemantauan dan masukan dari para pelaku masih memerlukan waktu tambahan untuk penyelesaian pengembangan sistem dan sosialisasi atau familiarisasi kepada investor,” papar dia.
Related News
Bengkak 59 Persen, SSIA Kuartal I-2024 Tekor Rp14,87 Miliar
Naik Rp275, HIP BBN Biodiesel Mei 2024 Dipatok Rp12.453 per Liter
Forum Bank Sentral Asia Timur Bahas Respon Tantangan Global
HIP BBN Bioetanol Bulan Mei 2024 Dipatok Rp14.528 per Liter
Menkop UKM Pastikan tak Ada Pembatasan Jam Operasional Warung Rakyat
Kinerja Sektor Keuangan di Sulteng Tumbuh Positif, DPK Rp32,64 Triliun