OMED Cetak Pendapatan dan Laba Kompak Naik di Kuartal I-2025

Aktivitas Perseroan di pabrik milik PT Jayamas Medica Industri Tbk. (OMED).
EmitenNews.com - PT Jayamas Medica Industri, Tbk. (OMED), emiten alat kesehatan terintegrasi nasional, berhasil membukukan pendapatan sebesar Rp436,3 miliar pada kuartal pertama tahun 2025 atau naik tipis 2,03 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang mencapai Rp427,4 miliar.
Laba bersih OMED mencatatkan kenaikan signifikan sebesar 15,7% year-on-year (YoY) menjadi Rp73,1 miliar, dengan marjin laba bersih sebesar 16,8%. EBITDA perusahaan juga menunjukkan tren positif, meningkat menjadi Rp98,4 miliar dengan marjin yang solid sebesar 22,6%, yang mencerminkan efisiensi operasional serta pengelolaan biaya yang disiplin.
“Kinerja kuartal pertama ini merefleksikan kekuatan fundamental Omed dalam menghadapi tantangan pasar,” ujar Louis Hartanto, Direktur Sales & Marketing OMED, dalam keterangan resminya Rabu (14/5).
Performa kuartal pertama ini mencerminkan kekuatan fundamental OMED dalam menghadapi tantangan pasar, dengan peningkatan volume penjualan sebesar 4,21% YoY menjadi 611,3 juta unit, terutama didorong oleh segmen Biotech and Lab (41%) dan Wound Care (8,65%).
Lebih lanjut, OMED menunjukkan daya tawar yang kuat dengan peningkatan harga jual rata-rata pada segmen Hospital Furniture (71,5%) dan Walking Aids & Rehab (6,11%). Produk unggulan OMED juga mencatatkan gross margin yang solid, seperti Disposable and Medical Consumables (32,9%), Wound Care (43,6%), serta Antiseptic and Dialysis Fluid (43%).
Emiten OMED juga mencatatkan pertumbuhan aset sebesar 3,9% menjadi Rp2,94 triliun per akhir Maret 2025, dibandingkan dengan posisi akhir 2024 yang sebesar Rp2,83 triliun. Sementara itu, liabilitas OMED meningkat 11,5% menjadi Rp368 miliar, meskipun rasio utang terhadap ekuitas (DER) tercatat rendah di level 0,14 kali, yang menunjukkan pengelolaan keuangan yang hati-hati dan profil risiko yang sehat.
"Ekuitas perusahaan juga mengalami peningkatan sebesar 2,8% menjadi Rp2,56 triliun, mencerminkan akumulasi laba dan penguatan posisi keuangan yang berkelanjutan," tambah Louis.
Selanjutnya, OMED optimis dapat meraih pertumbuhan lebih lanjut berkat ekspansi internasional. Adanya kenaikan tarif impor Amerika Serikat terhadap produk jarum suntik asal Tiongkok menciptakan peluang strategis bagi produsen alat kesehatan alternatif, termasuk OMED. Menanggapi pergeseran rantai pasok global ini, OMED telah menarik minat signifikan dari pasar Amerika Serikat untuk produk jarum suntiknya, yang memperkuat posisi OMED di pasar global.
Related News

Resource Alam (KKGI) Ungkap Sejumlah Aksi Baru

Pendapatan YUPI Drop 9,4 Persen Usai IPO Jumbo, Ada Apa?

BEI Denda 86 Emiten, Grup Bakrie Paling Banyak Kena!

Midi Utama (MIDI) Teken Penjualan Saham Lawson Rp200M

Emiten Grup Bakrie (ENRG) Ungkap Temukan Cadangan Minyak Bumi

Baru IPO, MINE Endapkan Dana Rp115,6M di Bank Mandiri