OPMS Siapkan Ekspansi ke Bisnis Ritel FMCG

Potret manajemen OPMS dalam suatu agenda korporasi.
EmitenNews.com - PT Optima Prima Metal Sinergi Tbk. (OPMS) resmi memperluas lini usahanya ke sektor perdagangan besar makanan dan minuman, berdasarkan hasil kajian studi kelayakan yang disusun oleh Kantor Jasa Penilai Publik (KJPP) Guntur, Eki, Andri & Rekan (GEAR).
Diversifikasi ini jdi langkah baru OPMS bertransformasi dari sektor perdagangan potongan logam ke industri Fast Moving Consumer Goods (FMCG) yang memiliki prospek pertumbuhan tinggi di Indonesia.
Laporan studi kelayakan KJPP GEAR dalam catatannya Kamis (23/10), menunjukkan penambahan kegiatan usaha ini layak secara pasar, teknis, bisnis, manajemen, dan keuangan. Analisis pasar memperlihatkan sektor makanan dan minuman masih menjadi penggerak utama ekonomi nasional dengan pertumbuhan 6,15% (yoy) pada triwulan II-2025, melampaui laju pertumbuhan ekonomi nasional.
“Dengan pertumbuhan konsumsi rumah tangga yang stabil dan kebutuhan pangan yang terus meningkat, langkah diversifikasi ini memberikan peluang strategis bagi OPMS untuk memperkuat posisi bisnis dan berkontribusi terhadap ketahanan pangan nasional,” tulis laporan KJPP GEAR.
Adapun, OPMS akan memasarkan produk dari produsen besar seperti Indofood, Primsfood, dan Emina Cheese, serta menerapkan standar Good Distribution Practices (GDP) dan Good Manufacturing Practices (GMP) untuk menjamin mutu produk.
Perusahaan juga berencana menambah tenaga kerja baru di bidang logistik, penjualan, dan administrasi guna mendukung ekspansi bisnis.
Direktur Utama OPMS Meilyna Widjaja menilik sisi finansial, proyek ini menelan investasi Rp3 miliar yang seluruhnya berasal dari kas internal perusahaan. Hasil kajian menunjukkan proyek ini memiliki IRR sebesar 69%, NPV mencapai Rp43,02 miliar, dan payback period 2 tahun 10 bulan, menandakan kelayakan kuat dari sisi keuangan.
“Kami melihat potensi besar di sektor pangan dan minuman, sejalan dengan arah kebijakan pemerintah dalam penguatan distribusi dan ketahanan pangan nasional,” ujarnya dalam keterangan tertulis.
Adapun, pada penutupan perdagangan Kamis (23/10) tercatat menanjak sejengkal 2,97% naik 3 poin ke posisi Rp104.
Related News

ARNA Buyback Saham Rp50M Mulai Besok

BTN Cetak Laba Rp2,3T, Naik 10,6% di Kuartal III-2025

Kabarnya RISE Mau Stock Split, Saham Bakal Makin Murah?

27.300 Pelari Ramaikan wondr Jakarta Running Festival 2025

Pancaran Transport (PSAT) Jual Kapal Tug Boat Rp5,6M, Kenapa?

Bos MORA Jual Habis Saham Saat Harga Naik, Sebelum Disuspensi