Oversubscribed 13,9 Kali, Saham Perdana Nusantara Sawit (NSSS) Berayun Fluktuatif
EmitenNews.com - Debut Nusantara Sawit Sejahtera (NSSS) kurang menggigit. Saham perdana perseroan fluktuatif. Menjadi perusahaan tercatat ke-27 di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun ini, saham Nusantara Sawit nangkring di papan pengembangan.
Mengawali perdagangan sesi I, saham Nusantara Sawit dibuka melesat 8,66 persen menjadi Rp138. Lalu, berayun kencang menuju Rp129-130. Efeknya, saham perdana hanya naik 1 poin alias 0,8 persen menjadi Rp128. Saham Nusantara Sawit menyentuh level tertinggi Rp138, terendah Rp126, dan rata-rata beredar di posisi Rp131.
Untuk sementara, saham Nusantara Sawit diperdagangkan sebanyak 4 juta lot senilai Rp55,81 miliar. Nah, menyusul fluktuasi gerak saham perdana itu, Nusantara Sawit menggendong nilai kapitalisasi pasar sejumlah Rp3,04 triliun.
Perseroan menggelar penawaran umum perdana alias initial public offering (IPO) melepas 3.568.235.300 helai atau 3,56 miliar lembar. Dengan banderol harga perdana Rp127 per lembar, Nusanatara Sawit meraup dana IPO sebesar Rp453,16 miliar.
Selama masa penawaran umum, perseroan mencatat kelebihan permintaan atau oversubscribed 13,9 kali. Itu menunjukkan animo investor sangat tinggi terhadap IPO Nusantara Sawit. Saat bersamaan, Nusantara Sawit juga menjajakan 1,784 miliar waran seri I, atau 8,82 persen dari total saham ditempatkan, dan disetor penuh.
Setiap pemegang dua saham baru berhak memperoleh satu waran seri I. Di mana, setiap pemegang satu waran seri I berhak membeli satu saham baru dengan harga pelaksanaan Rp190 per lembar. Nah, dari pelepasan waran itu, perseroan akan mendapat tambahan dana Rp338,98 miliar. (*)
Related News
Jangkau Grassroot, Pembiayaan Mikro dan Ultra Mikro BRI Capai Rp622,6T
Komisaris Emiten Grup Lippo (LPLI) Mundur
Ace Hardware (ACES) Catat Laba Naik 29,1 Persen di Kuartal I-2024
Cimory (CMRY) Bakal Rambah Bisnis Kopi Hingga Makanan Bayi
Nusantara Pelabuhan (PORT) Lego Sahamnya di River Ports Investments
Petinggi Asia Pacific Fibers (POLY) Mundur