EmitenNews.com - Pacu daya saing minyak atsiri Indonesia, Kementerian Perindustrian siap menggelar ajang Aromatika Indofest 2025. Bersama para pemangku kepentingan strategis, ajang bergengsi itu rencananya digelar di Plaza Industri Kemenperin, Jakarta, 9-11 Juli 2025.

"Semoga program ini dapat menjadi momentum penting dalam memperkenalkan dan memajukan produk unggulan dari industri minyak atsiri ke pasar dunia," kata Wakil Menteri Perindustrian (Wamenperin) Faisol Riza saat praacara Aromatika Indofest 2025 di Kantor Kemenperin RI Jakarta, Jumat (23/5/2025).

Wamenperin Faisol Riza mengatakan pemerintah berkomitmen untuk terus mendukung pengembangan industri minyak atsiri termasuk mendorong pengembangan industri hilir hingga promosi yang lebih luas

"Tahun ini, Kemenperin hadir dalam program inisiatif strategis yang mampu mengintegrasikan promosi, edukasi, kolaborasi, dan inovasi dalam satu rangkaian kegiatan terpadu melalui penyelenggaraan Aromatika Indofest 2025," ujar Faisol Riza.

Kegiatan tersebut diharapkan dapat menjadi wadah untuk melahirkan gagasan baru, penguatan ekosistem minyak atsiri, perluasan akses dan pangsa pasar minyak atsiri. Juga untuk menumbuhkan apresiasi terhadap karya, inovasi, dan kontribusi dalam bidang minyak atsiri.

Sementara itu, Direktur Jenderal Industri Agro Kemenperin Putu Juli Ardika mengatakan, ajang eksplorasi minyak atsiri Indonesia dengan tema "Aroma Nusantara, Wangi Alami, Karya Anak Negeri" ini akan digelar di Plaza Industri Kemenperin, Jakarta, 9-11 Juli 2025.

Nantinya akan dihadirkan pameran yang melibatkan industri pengolahan dan mesin, bahan penolong, asosiasi, hingga lembaga riset dan inovasi.

Ada juga kompetisi meracik parfum dan aroma terapi, serta lokakarya dan bincang-bincang bersama para pelaku industri minyak atsiri Indonesia.

"Harapannya, ajang ini bisa memperkuat ekosistem industri minyak atsiri Indonesia agar inovatif dan berkelanjutan, serta menjadi wadah kolaborasi stakeholder agar berdaya saing," ujar Putu Juli Ardika.

Kementerian Perindustrian mencatat nilai ekspor dari produk industri minyak atsiri pada tahun 2024 mencapai USD259,54 juta, atau setara Rp4,2 triliun.

Kita tahu, industri minyak atsiri merupakan subsektor strategis berbasis pada Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK) dan tanaman aromatik yang memiliki keterkaitan erat dengan sektor pertanian, perkebunan, hingga kesehatan dan kecantikan. 

Untuk pengembangannya, industri ini menghadapi tantangan. Beberapa tantangan industri yang tengah dihadapi Indonesia antara lain keterbatasan ketersediaan bahan baku yang berkelanjutan, terbatasnya akses ke pasar global, kurangnya diversifikasi produk hilir, serta keterbatasan teknologi produksi dan pengolahan.

Untuk itu, diperlukan sinergi yang kuat antara pemerintah, pelaku industri, dunia pendidikan, dan masyarakat, guna membangun industri atsiri yang inklusif, adaptif, dan berdaya saing global. ***