EmitenNews.com - PT Bank KB Bukopin Tbk (BBKP) dalam tahun 2022 terus berbenah menurunkan bad loan dan menjadi profitable bank pada 2023. BBKP konsisten menunjukkan komitmen pemulihan kinerja melalui penyelesaian kredit bermasalah dengan berbagai strategi. Salah satunya memangkas kredit macet dengan melakukan transaksi penjualan NPL dan kredit berisiko USD183 Juta akhir Juni 2022. Terjadi penurunan nilai NPL secara yoy jadi 3,96 persen per Juni 2022.


Dalam keterangannya, Selasa (2/8/2022), Direktur Keuangan Bank KB Bukopin Seng Hyup Shin menyampaikan, perseroan secara khusus melakukan berbagai langkah perbaikan. Di antaranya membentuk unit Special Aset management (SAM) yang fokus mengelola Bad Loan dengan melakukan collection secara intensif, upaya penyehatan melalui restrukturisasi, Due Payment Date (DPD) management, percepatan penyelesaian melalui litigasi/non litigasi, AYDA dan Write Off.


Perseroan secara nyata mulai merealisasikan tujuan untuk menjadi bank yang bebas dari bad loan dan menjadi clean bank. Pada akhir Juni 2022, KB Bukopin telah melakukan transaksi penjualan Non-Performing Loan (NPL) dan kredit berisiko (Loan at Risk/ LAR) sebanyak 180 debitur dengan nilai Original Pricipal Balance (OPB) sebesar Rp4,14 Triliun.


Perbaikan rasio keuangan terutama dari sisi kualitas kredit diharapkan menunjukkan perkembangan signifikan pada masa mendatang seiring dengan rencana Perseroan untuk melakukan langkah-langkah penjualan kredit dan AYDA secara bulk sales. Rasio rentabilitas diharapkan terus menunjukkan perbaikan seiring pertumbuhan kredit baru yang berkualitas dengan komposisi pertumbuhan yang didominasi pada segmen Ritel.


“Tahun ini KB Bukopin memang sangat fokus menciptakan bank yang bebas dari bad loan menjadi clean bank pada tahun 2023. KB Bukopin berencana memperkuat fungsi special asset management sehingga ke depan diharapkan akan dapat menangani kredit bermasalah secara cepat,” kata Shin.


Karena itu, Seng Hyup Shin menyampaikan bahwa seluruh stakeholder tidak perlu khawatir dengan kinerja Bank KB Bukopin saat ini. Sesuai rencana, kata dia, perseroan pada tahun 2022 berada fase pemulihan kondisi Perseroan khususnya dalam penyelesaian kredit bermasalah secepat mungkin. Hal tersebut dilakukan agar ke depan KB Bukopin memiliki struktur keuangan lebih sehat dan lebih layak dengan profil risiko yang lebih baik.


“Dengan begitu perseroan dapat berkonsentrasi dan mengalokasikan sumber daya untuk rnengembangkan kompetensi dan mempercepat pertumbuhan bisnis, serta memberikan nilai tambah bagi semua pemangku kepentingan,” katanya.


Target selanjutnya yaitu tetap konsisten dalam pengembangan bisnis terutama pada segmen SME dan Ritel, serta dukungan dari pengembangan digitalisasi TI. Dalam jangka menengah diharapkan pertumbuhan bisnis semakin menuju arah yang stabil untuk mencapai profitabilitas yang berkesinambungan. ***