EmitenNews.com—Perusahaan properti dan real estate yang sudah tercatat di papan utama perdagangan Bursa Efek Indonesia sejak 9 Oktober 1998 PT Pakuwon Jati Tbk (PWON) membukukan laba bersih Rp1,538 triliun pada tahun 2022, atau tumbuh 11,2 persen dibanding tahun 2021 yang tercatat Rp1,382 triliun.

 

Hasil itu mendongkrak laba per saham dasar ke level Rp31,95 per lembar, sedangkan akhir tahun 2021 berada di level Rp28,71.

 

Data tersebut tersaji dalam laporan keuangan tahun 2022 telah audit emiten properti itu yang diunggah pada laman Bursa Efek Indonesia(BEI), Senin(27/3/2023).

 

Jika dirunut, pendapatan terkerek 4,7 persen menjadi Rp5,987 triliun yang ditopang peningkatan pendapatan sewa ruangan sebesar 48,7 persen menjadi Rp1,548 triliun. Senada, pendapatan dari hotel naik 92,5 persen menjadi Rp857,71 miliar. Demikian juga pendapatan jasa pemeliharaan yang terkerek 9,7 persen menjadi Rp751,57 miliar. Lalu pendapatan usaha penagihan lisrik, air, gas dan pengelolaan parkir terangkat 36,5 persen menjadi Rp642,03 miliar.

 

Tapi penjualan kondominium dan kantor melorot 25,9 persen menjadi Rp1,475 triliun. Senasib, penjualan tanah dan bangunan amblas 37,2 persen sisa Rp641,51 miliar.

 

Menariknya, beban pokok pendapatan dapat ditekan sedalam 6,1 persen menjadi Rp2,768 triliun. Alhasil, laba kotor naik 16,4 persen menjadi Rp3,218 triliun.

 

Sementara itu, total kewajiban bertambah 2,02 persen menjadi Rp9,883 triliun. Pada sisi lain jumlah ekuitas meningkat 8,03 persen menjadi Rp20,718 triliun.

 

Sehingga jumlah aset PWON per 31 Desember 2022 naik menjadi Rp30,60 triliun dibandingkan periode yang sama tahun 2021 yang tercatat Rp28,86 triliun.

 

Hal penting lain yang juga perlu diperhatikan adalah kas dan setara kas akhir tahun PWON naik menjadi Rp7,44 triliun dari sebelumnya Rp6,44 triliun. Hal ini dipicu oleh kas bersih yang diperoleh dari aktivitas operasi naik menjadi Rp2,71 triliun dibandingkan sebelumnya Rp2,23  triliun.