EmitenNews.com - Pandemi Covid-19 terus menyebar, sampai dunia sepak bola Tanah Air. Penyebaran kasus infeksi virus Corona (Covid-19) di Liga 1 makin meluas. Satgas Penanganan Covid-19 mencatat, sudah ada 52 pemain yang terkonfirmasi positif terjangkit virus Corona atau coronavirus disease 2019 (Covid-19) itu.


Dokter PSSI, dr. Alfan Nur Asyhar dalam jumpa persnya bersama Direktur Operasional PT. Liga Indonesia Baru (LIB) Sudjarno, mengenai penundaan laga antara Madura United dengan Persipura Jayapura yang seharusnya berlangsung Selasa (1/2/202) pukul 16.15 WIT.


"Saya sampaikan, untuk total tim yang sekarang ada terjangkit positif konfirmasi, kami catat ada 12 tim tapi dengan porsi pemain dan ofisial yang berbeda-beda. Dari 12 tim tadi ada 68 orang isolasi, terdiri dari 52 pemain dan 16 official," kata Alfan Nur Asyhar melalui aplikasi Zoom.


Alfan menjelaskan bahwa pihaknya telah memberlakukan pemeriksaan ketat kepada seluruh tim, baik pemain maupun official. Termasuk melakukan tes PCR satu hari menjelang pertandingan digelar. Pemeriksaan berlangsung pagi hari, dan hasilnya keluar siang atau sore. Ketika ada yang hasilnya positif, masing-masing menjalani isolasi. Esoknya anggota klub yang positif dicek ulang, pada hari H pertandingan.


Bagi yang hasil PCR-nya negatif, menurut Alfan, dilakukan kembali swab antigen guna melihat apakah terjadi penularan atau tidak. Jika hasilnya menunjukkan hasil negatif, yang bersangkutan bisa mengikuti pertandingan. "Jadi seleksinya kami lakukan beberapa tahap."


Tim Arema yang sebelumnya sejumlah pemainnya terpapar Covid-19, menurut Alfan, perkembangannya saat ini cukup bagus. Dari dua hasil swab antigen yang dilakukan hasil keseluruhannya negatif. Ia menjelaskan, untuk tim Arema itu, tingkat kesembuhannya ternyata berbeda-beda. Dari awal CT value yang berbeda- beda ternyata menentukan kesembuhan yang berbeda juga.


“Kami catat ada yang 5 hari, 10 hari, dan 14 hari, sehingga untuk menyelesaikan bisa bersih kurang lebih 5 sampai 14 hari. Tim lainnya, terutama atlet, ada yang bahkan di tiga hari, 5 hari cukup. Untuk isolasi dari daerah Kuta dan Ubud, semuanya suplemen dan obat kami pantau dan berikan dokter Satgas seperti itu," katanya.


Direktur Operasional PT LIB Sudjarno menambahkan jika dari angka total yang disebutkan oleh Satgas COVID-19, mayoritas tidak memiliki gejala atau Orang Tanpa Gejala (OTG). "Ada satu dua yang ringan, misalnya gejala batuk. Batuk dan demam tinggi, gejala berat tak ada sama sekali. Tetapi, gejalanya mayoritas OTG. Oleh karena itu ini yang kami harap recoverynya bisa cepat." ***