EmitenNews.com - Indonesia sudah mengantongi vaksin covid-19 sebanyak 39,1 juta dosis per Minggu (28/3/2021). Terdiri atas vaksin jadi dan bahan baku yang tengah diolah. Rinciannya, vaksin Sinovac jadi sebanyak 3 juta dan berbentuk bahan baku (bulk) 35 juta. Sampai Sabtu (27/3/2021), tercatat 10,49 juta dosis vaksin corona itu, sudah disuntikkan ke masyarakat untuk program vaksinasi. Indonesia masuk 10 besar negara dengan program vaksinasi terdepan untuk mengatasi pandemi Covid-19. 

 

Dalam Forum Diskusi Publik secara virtual yang diselenggarakan bersama Universitas Sebelas Maret Solo, Selasa (30/3/2021), Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, sebanyak 10,49 juta dosis vaksin Covid-19 itu, diberikan dalam suntikan pertama dan kedua bagi penerima. Jumlahnya bertambah sekitar 90 ribu dosis dari 10,4 juta dosis per 27 Maret 2021. "Dosis pertama diberikan kepada 7,25 juta orang dan dosis kedua, 3,24 juta orang."

 

Pemerintah terus berupaya mempercepat pemberian dosis vaksin kepada masyarakat. Khususnya yang masuk dalam daftar prioritas. Tujuannya agar kekebalan kelompok  dapat dicapai dalam waktu satu tahun.

 

Pada rapat dengar pendapat dengan Komisi VI DPR RI, Senin (29/3/2021), Direktur Utama PT Bio Farma (Persero) Honesti Basyir menyebutkan, dengan data 10,4 juta dosis yang sudah disuntikkan kepada warga di seluruh Tanah Air, Indonesia termasuk negara terdepan dari sisi program vaksin corona. RI masuk 10 besar negara dengan program vaksinasi terdepan, bersama antara lain Amerika Serikat, China, India, Inggris, Brazil, Turki, Jerman, dan Rusia.

Sejauh ini vaksin baru diberikan lewat program vaksinasi pemerintah. Untuk vaksin gotong-royong, Bio Farma sedang bernegosiasi dengan dua merek, yaitu Sinopharm dari China dan Moderna dari Amerika. Targetnya, sebanyak 15 juta dosis vaksin Sinopharm tiba di Tanah Air pada kuartal kedua 2021. Sedangkan, Moderna diperkirakan tiba pada kuartal ketiga dengan pengadaan 5,2 juta dosis.

 

Menurut Honesti, sudah ada 7,5 juta orang didaftarkan lewat Kadin Indonesia pada program vaksin gotong royong. Dengan penyuntikan dua dosis per orang, minimal dibutuhkan 15 juta dosis vaksin khusus untuk program para pengusaha ini. Ia optimistis angka itu terus bertambah mengingat pendaftaran masih terus dibuka. "Kami yakin  bertambah karena Kadin masih membuka registrasi gelombang kedua. Kami menunggu informasi total berapa yang mendaftar."

 

Sepanjang April 2021, ada 30 juta dosis bahan baku vaksin Sinovac yang dijadwalkan sampai di Tanah Air. Pada minggu pertama hingga ketiga 10 juta dosis masuk per pekan. Total ada 260 juta dosis bahan baku yang dipesan pemerintah, 140 juta di antaranya sudah diputuskan lewat kontrak. Sisanya, 120 juta masih tahap negosiasi. Hingga pekan lalu, sudah ada 53,5 juta dosis vaksin yang tiba di Indonesia.

 

Selain Sinovac, akan didatangkan vaksin racikan Novavax pada kuartal kedua tahun ini atau April-Juni 2021. Indonesia mendapat 52 juta dosis untuk vaksin Novavax. Kata Honesti, pemerintah sedang dalam proses interlink submission ke Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) untuk vaksin Novavax. "Di beberapa negara juga uji klinis tahap III sedang proses finalisasi dan akan segera mendapat izin penggunaan darurat atau emergency use authorization (EUA) dari BPOM setempat."

 

Untuk vaksin Gavi-Covax diperkirakan ada keterlambatan (delay) pengiriman karena terjadi kenaikan kasus di beberapa negara di Eropa dan India. Sebagai salah satu negara produsen vaksin, Honesti menyebut India akan memenuhi kebutuhan dalam negerinya dulu sebelum ke negara lain. "Covax Facility akan ada delay dari sisi pengiriman pasokan vaksin ke Indonesia. Tapi yang kami harapkan dari Sinovac komitmen dengan jadwal."