EmitenNews.com - PT Waskita Karya (WSKT) paruh pertama 2021 sukses membalik posisi dari rugi menjadi untung. Waskita mencatat laba bersih Rp154,13 miliar dari rugi periode sama tahun lalu Rp1,09 triliun.


Padahal, pendapatan usaha Waskita Karya Rp4,71 triliun, merosot 41,31 persen dari periode sama tahun sebelumnya Rp8,03 triliun. Rincian pendapatan usaha Waskita antara lain dari jasa konstruksi Rp4,09 triliun, anjlok 44 persen dari periode sama tahun lalu Rp7,22 triliun. Bunga dari jasa konstruksi Rp64,82 miliar, susut 51,86 persen dari periode sama tahun lalu Rp134,65 miliar.


Selain itu, penjualan precast Rp104,24 miliar, minus 25,49 persen dari periode sama tahun lalu Rp139,91 miliar. Perseroan mencatat pendapatan jalan tol Rp351,10 miliar, meroket 97,59 persen dari periode sama tahun lalu Rp177,69 miliar. Pendapatan properti Rp38,24 miliar, turun 83,65 persen dari episode sama tahun lalu Rp233,92 miliar. 


Penjualan infrastruktur lain terkumpul Rp33,42 miliar, susut 72,64 persen dari periode sama tahun lalu Rp122,19 miliar. Selain itu, perseroan membukukan pendapatan hotel Rp26,29 miliar, melesat 108,48 persen dari periode sama tahun lalu Rp12,61 miliar. Perseroan juga memperoleh sewa gedung dan peralatan Rp 477,53 juta paruh pertama 2021.


Beban pokok pendapatan Rp4,55 triliun, turun 34,72 persen dari periode sama tahun lalu Rp6,97 triliun. Laba bruto terkumpul Rp172,98 miliar, turun 83,7 persen dari periode sama tahun lalu Rp 1,06 triliun. Beban penjualan Rp17,42 miliar, turun 23,56 persen dari periode sama tahun lalu Rp22,79 miliar.


Di sisi lain, perseroan mencatat beban umum dan administrasi Rp745,13 miliar, naik 42,87 persen dari periode sama tahun lalu Rp526,22 miliar. Pendapatan bunga Rp519,49 miliar, melesat 44,80 persen dari periode sama tahun lalu Rp358,76 miliar. Keuntungan selisih kurs-bersih Rp1,20 miliar, naik 171 persen dari periode sama tahun lalu rugi Rp1,69 miliar.


Beban keuangan tercatat Rp1,95 triliun, turun 3,46 persen dari periode sama tahun lalu Rp2,02 triliun. Perseroan membukukan laba per saham dasar Rp3,02 pada dari periode sama tahun lalu rugi Rp 80,68. Aset sama turun 0,08 persen menjadi Rp105,49 triliun, dibanding akhir 2020 di level Rp105,58 triliun. Ekuitas turun 4,94 persen menjadi Rp15,75 triliun, sedang liabilitas naik 0,81 peren menjadi Rp89,73 triliun.


Sekadar informasi, perseroan segera menuntaskan divestasi ruas tol Cibitung-Tanjung Priok untuk menambah pundi-pundi likuiditas. saat ini, ruas tol Cimanggis-Cibitung juga sudah masuk tahap due diligence untuk proses divestasi. Berdasar skenario, divestasi itu dipatok rampung menjelang akhir tahun.


Ruas tol Cibitung-Tanjung Priok dimiliki Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) PT Cibitung Tanjung Priok Port Tollways (CTP). PT Waskita Toll Road merupakan pemegang saham mayoritas dengan 55 persen dan PT Akses Pelabuhan Indonesia menguasai 45 persen. Ruas tol Cimanggis-Cibitung berada di bawah naungan BUJT PT Cimanggis Cibitung Tollways. PT Waskita Toll Road pemilik saham mayoritas dengan 90 persen, bersama PT Bakrie Toll Indonesia 5 persen, dan PT Bakrie and Brothers (BNBR) 5 persen. (*)