Pasar Fluktuatif, Phintraco Sodorkan Saham INDF, TPIA, dan PGEO
Petugas kebersihan menyisir teras depan Bursa Efek Indonesia. FOTO - ISTIMEWA
EmitenNews.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kemarin susut 1,14 persen menjadi 6.794. Secara teknikal, Indeks masih berada di area overbought sehingga terdapat potensi untuk kembali melemah. Dengan demikian, indeks berpotensi uji area support 6.750-6.725.
Bank Indonesia (BI) tetap mempertahankan BI rate di 5,75 persen pada rapat dewan geubernur (RDG) BI pada Rabu, 19 Februari 2025. Keputusan itu, konsisten dengan upaya menjaga inflasi pada 2025, dan 2026 tetap terkendali di level 2,5 persen plus minus 1 persen.
Bank Indonesia tetap mencermati prospek inflasi, dan pertumbuhan ekonomi dalam memanfaatkan ruang penurunan suku bunga dengan tetap mempertimbangkan pergerakan nilai tukar rupiah. Menyusul RDG-BI, BI dijadwalkan merilis data M2 Money Supply. Sebagai Informasi, M2 Money Supply Indonesia mengalami penurunan ke level 4,4 persen YoY edisi Januari dari level 6,50 persen YoY periode Desember 2024.
Nah, dari Regional, China Loan Prime Rate 5Y diperkirakan tetap di level 3,60 persen. PBoC Loan Prime Rate juga diperkirakan tetap di level 3,10 persen. Di mana, PBoC terakhir kali melakukan pemangkasan Loan Prime Rate periode Oktober 2024.
Berdasar data tersebut, Phintraco Sekuritas menyarankan pelaku pasar untuk mengoleksi sejumlah saham berikut. Yaitu, Pertamina Energy (PGEO), Chandra Asri (TPIA), United Tractors (UNTR), Indofood Sukses Makmur (INDF), dan Astra Agro Lestari (AALI). (*)
Related News
IHSG Kembali ke Zona Merah, Level 8.600 Jebol!
IHSG Melemah Jelang Libur Nataru, Sesi I Ditutup di Level 8.614
Industri Pulp dan Kertas Sumbang 15,55 Persen Emisi Industri
Bapanas Bakal Sikat Pelanggar HET dan HAP Bapok Jelang Nataru
Simpan 173 Juta Barel Minyak, WK Gagah Jatuh ke Tangan Proteknik Utama
Lelang WK Migas Tahap III Tawarkan Kebijakan Fiskal Menarik





