EmitenNews.com - Estika Tata Tiara (BEEF) terus berkomitmen mengembangkan industri perternakan nasional. Itu penting untuk mendukung swasembada pangan, dan program Makan Bergizi Gratis (MBG). 

Salah satu bentuk nyata dukungan perseroan dengan  mendatangkan 250 ekor sapi jenis Friesian Holstein Australia pada Oktober 2025 mendatang. “Sapi perah impor itu akan dipelihara di Desa Tumiyan, Banyumas. Lokasinya, sangat cocok dengan ketinggian 700 meter di atas permukaan laut (MDPL) sehingga suhunya sangat  ideal,” tutur Imam Subowo, Direktur utama BEEF.

Imam melanjutkan, perseroan telah meneken perjanjian kerja sama dengan Balai Besar Pembibitan Ternak Unggul dan Hijauan Pakan Ternak (BBPTU) Manggala, Banyumas dalam program pengelolaan sapi perah secara mandiri. “Kami akan belajar mengelola sapi perah dari tim BBPTU Manggala sehingga dapat menghasilkan 20-30 liter susu per hari dengan kualitas terbaik,” imbuhnya.

Kerja sama itu, juga berhubungan dengan pengelolaan pakan berkualitas melalui ketersedian hijauan pakan, pengolahan pakan, dan penggunaan pakan konsentrat berkualitas terjangkau. “Pengelolaan sapi perah mandiri juga akan memanfaatkan teknologi untuk memantau kesehatan, dan kualitas susu sapi sehingga sistem kerjanya lebih efisien,” uari Imam. 

Imam menilai lini usaha baru perseroan ini tergolong menjanjikan karena produksi susu segar nasional hanya mampu menyuplai sekitar 20 persen dari kebutuhan bahan baku industri susu. “Pasalnya, jumlah sapi perah di Indonesia hanya 592 ribu ekor. Dengan asumsi per ekor menghasilkan 12 liter maka didapat 1.277 juta ton susu per tahun,” beber Imam.

Dengan data itu, Imam melihat peluang bagi penambahan pendapatan perusahaan dari lini usaha susu sapi perah. “Sebagai tahap awal, kami menginvestasikan belanja modal Rp20 miliar untuk program pengelolaan  sapi perah mandiri ini,” ucapnya.  

Imam berharap lini sapi perah ini mulai menyumbang pendapatan perseroan pada awal kuartal I-2026. “Jadi, kami dapat mendiversifikasi pendapatan. Pada tahap awal akan menyumbang 10 persen dari total pendapatan,” harapnya. 

Sebagai gambaran, Estika Tiara membukukan lonjakan pendapatan 153,7 persen secara tahunan menjadi Rp3,453 tiliun pada akhir Juni 2025. Pendapatan itu datang dari penjualan sapi, daging, produk olahan berbaku daging, dan produk turunan lainnya. Seiring peningkatan pendapatan, BEEF juga menorehkan kenaikan laba bersih 82,5 persen menjadi Rp73,7 miliar semester I-2025. (*)