EmitenNews.com - PT Sinergi Inti Andalan Prima Tbk (INET) mulai melakukan penawaran umum perdana dalam rangka initial public offering (IPO) pada tanggal 17 hingga 20 Juli 2023 dengan harga perdana Rp101 per lembar. Angka ini dipatok tertinggi dari kisaran Rp100 hingga Rp 101 per saham pada masa penawaran awal atau book building.


INET melepas sebanyak-banyaknya 1,5 miliar lembar saham atau 20 persen dari modal disetor penuh setealh IPO. Sehingga dana dai IPO ini seluruhnya Rp 151,5 miliar.


INET juga akan menerbitkan Waran Seri I dengan rasio 5:7 sebanyak 2,1 Miliar lembar atau sebanyak-banyaknya 35,00% dari jumlah modal ditempatkan dan disetor penuh dengan harga pelaksanaan Rp97 per lembar.


Bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi PT Shinhan Sekuritas Indonesia



PT Sinergi Inti Andalan Prima Tbk (INET) Bergerak di bidang Teknologi Informasi menargetkan pertumbuhan penjualan sebesar 111 persen atau senilai Rp42 Miliar dibandingkan tahun 2022.


Langkah ini akan diperkuat dengan perluasan lini bisnis penyimpanan data, penyewaan jalur dan layanan pita lebar. Sedangkan pada tahun 2022, perseroan mencatatkan total penjualan sebesar Rp19,9 miliar dengan laba bersih mencapai Rp1,3 Miliar.


Direktur Utama INET, Muhammad Arif mengaku telah mengevaluasi kinerja tahun lalu dan melihat potensi pertumbuhan yang signifikan di pasar.


Ia melanjutkan, INET akan memfokuskan upayanya untuk memperkuat lini bisnis pusat penyimpanan data sebagai solusi infrastruktur teknologi informasi guna mempercepat kecepatan dan kualitas konektivitas bagi pelanggan layanan bisnis.


“Dengan meningkatkan jumlah dan kualitas data center EDGE yang dimiliki, INET berharap, dapat menarik lebih banyak pelanggan B2B dan meningkatkan pendapatan perusahaan,” kata dia kepada media, Senin (17/7/2023).


Selain itu, lanjut dia, INET juga akan meningkatkan penjualan jalur digital dan pita lebar karena dalam era yang semakin terhubung dan bergantung pada konektivitas internet yang cepat, permintaan akan pita lebar yang lebih besar terus meningkat.


“Dengan menawarkan layanan bandwidth yang handal dan berkualitas, INET berencana untuk menarik lebih banyak pelanggan korporat yang membutuhkan kecepatan internet yang tinggi,” kata dia.



IPO ini diharapkan akan membuka pintu bagi INET untuk mendapatkan dana segar yang akan digunakan untuk mendukung ekspansi bisnis dan pengembangan infrastruktur yang lebih lanjut.



Adapun Muhammad Arif, selain menjabat sebagai Direktur Utama INET, juga menjabat sebagai Ketua Umum APJII (Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia).


Dengan pengalamannya yang luas dalam industri telekomunikasi, Muhammad Arif memiliki visi yang kuat untuk mengembangkan INET menjadi salah satu pemimpin pasar yang berkontribusi besar di bidang konektivitas digital.