EmitenNews.com - Para warga negara Indonesia (WNI) di Kamboja diimbau agar tidak panik. Tetap tenang, tetapi waspada. Kedutaan Besar Indonesia di Phnom Penh, Kamboja, menyampaikan imbauan terrsebut terkait perang yang meletus di perbatasan negara itu dengan Thailand. Mereka diminta terus mengikuti perkembangan dari sumber-sumber resmi, baik itu otoritas Kamboja, media tepercaya, atau media resmi KBRI Phnom Penh.

"Menyikapi situasi konflik di perbatasan Kamboja-Thailand di Provinsi Oddar Meanchey & Preah Vihear, KBRI Phnom Penh mengimbau agar tetap TENANG namun WASPADA," tulis KBRI.

Dalam pengumuman yang disampaikan dalam akun Instagram KBRI Phnom Penh, @indonesiainphnompenh, seperti dikutip Sabtu (26/7/2025), Duta Besar RI untuk Kerajaan Kamboja, Santo Darmosumarto juga menyampaikan imbauan langsung kepada seluruh WNI di Kamboja.

"Untuk sementara waktu agar menghindari atau membatasi perjalanan atau kunjungan ke wilayah perbatasan terdampak, terutama di Provinsi Oddar Meanchey dan Preah Vihear," katanya.

Selain meminta terus mengikuti perkembangan dari sumber-sumber resmi, baik dari otoritas Kamboja, media tepercaya, atau media resmi KBRI Phnom Penh. Pihak KBRI juga mengimbau para WNI melakukan lapor diri di portal Peduli WNI di www.peduliwni.kemlu.go.id agar data diri tervalidasi dan mempermudah komunikasi dengan KBRI.

"KBRI Phnom Penh akan terus memantau situasi dan menyampaikan perkembangan secara berkala. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi Hotline KBRI Phnom Penh," tulis KBRI.

Adapun hotline perlindungan WNI Kamboja ada di +855 12 813 282 dan hotline konsuler di +855 61 844 661.

Seperti diketahui eskalasi konflik antara Thailand dan Kamboja terus memuncak. Pada Kamis (24/7/2025), militer Thailand mengonfirmasi telah mengerahkan pesawat tempur F-16 dan menembakkan rudal ke wilayah Kamboja, menghancurkan sebuah target militer.

Pernyataan Thailand menyebutkan bahwa dari enam jet tempur F-16 yang telah disiagakan di sepanjang perbatasan yang disengketakan. Salah satu di antaranya bahkan telah meluncurkan serangan ke wilayah Kamboja.

"Kami telah menggunakan kekuatan udara terhadap target-target militer sebagaimana telah direncanakan," kata Wakil Juru Bicara Angkatan Darat Thailand, Richa Suksuwanon, dilansir Reuters.

Konflik terbaru ini merupakan rangkaian perselisihan batas wilayah antara kedua negara telah berlangsung selama lebih dari satu abad, dengan berbagai titik perbatasan sepanjang 817 kilometer yang belum sepenuhnya disepakati.

Informasi yang ada menyebutkan, konflik ini telah memicu serangkaian bentrokan berdarah selama bertahun-tahun, termasuk insiden besar pada 2011 yang berlangsung selama sepekan dan melibatkan tembakan artileri berat dari kedua belah pihak. ***