EmitenNews.com - PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) menegaskan peringkat Perusahaan "idAAA" untuk PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) dan peringkat .idAA. untuk Obligasi Subordinasi I/2018. Prospek untuk peringkat Perusahaan adalah "stabil".
Obligasi subordinasi yang diajukan ini diberikan dua peringkat lebih rendah dari peringkat Perusahaan untuk mengakomodasi risiko surat utang tersebut yang dapat diturunkan nilainya jika non-viability event terjadi.
Peringkat mencerminkan posisi pasar superior BBCA dengan keberadaan yang sangat kuat dalam perbankan transaksional, profil likuiditas yang sangat kuat, dan profil permodalan yang sangat kuat, tulis Pefindo dalam rilisnya Jumat (10/3)
Di sisi lain, peringkat juga mempertimbangkan risiko yang dapat muncul dari kompetisi ketat dan kondisi makroekonomi yang penuh tantangan. Peringkat dapat diturunkan apabila posisi pasar, kualitas aset, atau profitabilitas Bank menurun dengan konsisten dan signifikan.
BBCA adalah salah satu bank komersial terbesar di Indonesia, yang menawarkan rentang pelayanan perbankan yang lengkap mencakup pelayanan terhadap nasabah korporat, komersial, konsumer, internasional, dan treasury. BBCA juga menawarkan bisnis pembiayaan konsumen, asuransi, dan pelayanan syariah melalui anak-anak perusahaannya.
Pada 31 Desember 2022, BBCA dimiliki oleh PT Dwimuria Investama Andalan sebesar 54,94% (dengan kepemilikan akhir oleh Robert Budi Hartono dan Bambang Hartono) dan publik (45,06%). Bank memiliki jaringan luas di seluruh Indonesia, didukung oleh 1.247 kantor, 2 cabang luar negeri, 18.268 ATM milik sendiri, dan 25.179 karyawan pada 31 Desember 2022.
Related News
Akselerasi Livin’ by Mandiri Dukung Ekosistem Digital dan Nilai Tambah
Sambut Nataru, Bank Mandiri Siapkan Uang Tunai Rp25 Triliun
Bursa Cecar Tiga Emiten Akibat UMA, Masih Ngotot ARA?
130 Tahun Melayani, BRI Hadirkan Layanan hingga Pelosok Negeri
Emiten Hapsoro (SINI) Bangkit dari Hibernasi Suspensi
Perkuat Pengaruh, HOPE Angkut 1,5 Miliar Saham Kontraktor Tambang





