EmitenNews.com - Pemerintah Republik Indonesia sukses melakukan transaksi penerbitan Surat Utang Negara (SUN) Valas dalam mata uang US Dollar Pada tanggal 3 Januari 2024 (waktu New York) atau 4 Januari 2024 (waktu Jakarta). SUN yang diterbitkan senilai USD2,05 miliar dengan tenor Long 5, 10 dan 30 tahun dalam format SEC-Registered.


Transaksi ini merupakan penerbitan sovereign bond pertama di Asia pada tahun 2024 sekaligus transaksi Pemerintah keempat belas kalinya dalam format SEC-registered dalam denominasi US dollar.


Memanfaatkan kondisi pasar yang stabil dengan suku bunga yang menguntungkan, Pemerintah mengumumkan pembukaan transaksi pada pagi hari sesi Asia tanggal 3 Januari 2024. Direktorat SUN Ditjen Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kemenkeu dalam siaran pernya menyebut penawaran tersebut berhasil menarik minat investor global hingga mencapai total orderbook USD8 miliar.


Dengan orderbook yang cukup solid tersebut, Pemerintah dapat menurunkan tingkat imbal hasil untuk seluruh tenor yang ditawarkan kepada investor. Final yield untuk tenor Long 5, 10 dan 30 tahun masing-masing sebesar 4,650%, 4,850% dan 5,200%.


Keberhasilan transaksi ini menunjukkan minat investasi yang kuat dari beragam jenis investor dari berbagai wilayah global untuk Indonesia. Tingginya minat investor tersebut antara lain disebabkan oleh fundamental ekonomi Indonesia dan kinerja APBN yang solid.


Hasil penerbitan ini secara umum akan digunakan untuk pembiayaan APBN tahun 2024. Ketiga seri SUN yang diterbitkan pada transaksi kali ini memperoleh peringkat Baa2 dari Moody’s, BBB dari Standard & Poor’s, dan BBB dari Fitch serta akan dicatatkan pada Singapore Exchange Securities Trading Limited dan Frankfurt Stock Exchange.


Joint Bookrunners dalam transaksi ini adalah ANZ, BofA Securities, Deutsche Bank, Morgan Stanley dan UBS sedangkan yang bertindak sebagai Co-Managers adalah PT BRI Danareksa Sekuritas dan PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk.(*)