EmitenNews.com - Pemerintah memastikan Program Prakerja berlanjut. Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan, Program Prakerja dilanjutkan tahun 2024, dengan terus mengadakan perbaikan. Evaluasi yang disampaikan dalam Rapat Komite Cipta Kerja, beberapa waktu lalu program ini hasilnya positif. Jangkauannya diperluas, sampai ke daerah terpencil.

 

"Program Prakerja telah terbukti efektif dalam membantu masyarakat luas untuk mendapatkan pekerjaan juga meningkatkan semangat belajar melalui digitalisasi," kata Menko Ekonomi Airlangga Hartarto dalam keterangan resminya yang diterima, Minggu (25/2/2024).

 

Program Prakerja yang diluncurkan sejak 2020 telah menjadi ikon program pemerintah untuk meningkatkan keterampilan dan daya saing masyarakat Indonesia di pasar kerja. Program ini telah memberikan manfaat kepada 17,5 juta masyarakat di 514 kabupaten/kota seluruh Indonesia.

 

Selama tiga tahun lebih, Program Kartu Prakerja telah memberikan akses pelatihan secara inklusif. Di antaranya untuk 51 persen perempuan, 48 persen dari 212 kabupaten/kota miskin ekstrem, 2 persen dari kabupaten/kota tertinggal, dan 3 persen dari penyandang disabilitas.

 

Pada 2023, Prakerja telah kembali pada skema normal dan berkolaborasi dengan 245 Lembaga Pelatihan untuk menyediakan tidak kurang dari 1.216 pelatihan. Mulai dari pelatihan tatap muka (luring) maupun webinar (daring) dalam berbagai kategori pelatihan, seperti greenskills, digital termasuk Artificial Intelligence (AI) yang mendukung hilirisasi. 

 

Program Prakerja resmi dilanjutkan di 2024, dengan target 1,148 juta peserta. Pendaftaran sudah dapat dilakukan melalui laman www.prakerja.go.id 

 

“Tahun 2023 saja dengan skema normal, angka kepesertaan lebih tinggi 14,29 persen dari target awal, dampak mengenai peningkatan peluang kerja ini juga dikonfirmasi oleh studi Definit dari ADB di mana angkanya mencapai 95 persen,” terang Menko Airlangga. 

 

Dalam rapat disebutkan bahwa dengan berbagai pertimbangan termasuk berbagai evaluasi positif dan komitmen Prakerja untuk terus memperbaiki diri, diputuskan program ini dilanjutkan di tahun 2024. 

 

Penyelenggaraan tahun ini juga ditingkatkan kualitasnya dengan adanya moda pelatihan tambahan yang mendukung fleksibilitas dan aksesibilitas khususnya untuk peserta dari Indonesia Timur yang memiliki perbedaan waktu, yaitu diaktifkannya kembali pelatihan asynchronous.