EmitenNews.com - Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) luar Pulau Jawa-Bali kembali diperpanjang. Kali ini selama dua minggu, 9 - 22 November 2021. Dari 27 provinsi di luar Jawa dan Bali, 22 di antaranya di level 2 dan lima lagi sudah level 1. Sebanyak 151 kabupaten/kota di level 1 dan 231 kabupaten/kota di level 2. Meski begitu pemerintah menambahkan level asesmen PPKM daerah dengan indikator capaian vaksinasi.


Dalam keterangannya yang dikutip Selasa (9/11/2021), Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto menyatakan kasus aktif di luar Jawa-Bali per 7 November 2021 adalah 5.566 kasus atau 0,4 persen dari total kasus dan turun 97,5 persen dibandingkan 6 Agustus 2021.


Airlangga Hartarto, yang juga Koordinator Pelaksanaan PPKM di luar Jawa dan Bali,  menyatakan konfirmasi harian sebesar 159 kasus dengan tren penurunan sebanyak 99,5 persen dibandingkan 6 Agustus yang lalu dan kasus aktif di luar Jawa-Bali sejumlah 51,42 persen dari total kasus nasional.


Kasus aktif di luar Jawa-Bali per 7 November 2021 adalah 5.566 kasus atau 0,4 persen dari total kasus dan turun 97,5 persen dibandingkan 6 Agustus 2021.


Konfirmasi harian sebesar 159 kasus dengan tren penurunan sebanyak 99,5 persen dibandingkan 6 Agustus yang lalu dan kasus aktif di luar Jawa-Bali sejumlah 51,42 persen dari total kasus nasional.


Dari segi pulau, Sumatera memiliki recovery rate 96,13 persen dengan fatality rate 3,57 persen dan penurunannya 98 persen. Nusa Tenggara memiliki recovery rate 97,41 persen dengan fatality rate 2,34 persen dan penurunannya 98,23 persen.


Untuk Kalimantan memiliki recovery rate 96,55 persen dengan fatality rate 3,17 persen dan penurunannya 97,9 persen sedangkan Sulawesi memiliki recovery rate 97,1 persen dengan fatality rate 2,63 persen dan penurunan 98,16 persen.


Sementara itu, Maluku dan Papua memiliki recovery rate 96,07 persen dengan fatality rate 1,75 persen dan penurunan sebesar 90,26 persen.


Kemudian, Airlangga menyebutkan, dari 27 provinsi di luar Jawa dan Bali terdapat sebanyak 22 provinsi di level 2 dan lima provinsi di level 1. Lalu, sebanyak 151 kabupaten/kota berada di level 1 dan 231 kabupaten/kota di level 2 namun pemerintah menambahkan level asesmen PPKM daerah dengan indikator capaian vaksinasi.


Dari segi vaksinasi, baru enam provinsi di atas nasional. Yaitu Kepulauan Riau, Bangka Belitung, Kalimantan Utara, Kalimantan Timur, Nusa Tenggara Barat dan Sulawesi Utara.


Sedangkan capaian vaksinasi dua dosis di atas nasional oleh provinsi di luar Jawa dan Bali hanya diraih oleh Kepulauan Riau, Bangka Belitung, Kalimantan Timur, Jambi, Kalimantan Tengah dan Sulawesi Utara.


Karena itulah kemudian, menurut Airlangga Hartarto, daerah luar Jawa dan Bali yang memiliki capaian vaksinasi di bawah 50 persen akan dinaikkan satu level PPKM. Ada 156 kabupaten/kota asesmennya level 2 dan karena vaksinasinya di bawah 50 persen dinaikkan ke level 3. Dengan begitu total level 3 ada 160 kabupaten/kota.


Berdasarkan asesmen capaian vaksinasi, sebanyak 51 kabupaten/kota berada di level 1 dan 175 kabupaten/kota di level 2, serta 160 kabupaten/kota di level 3.


Sebelumnya dalam konferensi pers daring, Senin (8/11/2021), Menko Kemaritiman dan Investasi sekaligus Koordinator PPKM Jawa-Bali Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan keberhasilan pemerintah menurunkan kasus Covid-19 dan relaksasi kegiatan masyarakat secara bertahap, telah mampu menahan perlambatan ekonomi. Realisasi pertumbuhan ekonomi pada triwulan III 2021, sebesar 3,5 persen, lebih tinggi dari perkiraan awal sebelum PPKM diterapkan.


Luhut yang juga Wakil Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC PEN) menuturkan PPKM Jawa-Bali telah memberi dampak terhadap penurunan konsumsi rumah tangga, investasi, dan industri pengolahan yang lebih rendah dibandingkan dengan periode PSBB. PPKM juga dinilai memberi dampak pemulihan ekonomi yang lebih cepat. ***