Pemerintah Siapkan Rp1,5 Triliun untuk Serap Gula Petani

Rapat Pembahasan Program Penyerapan Gula Petani yang digelar di Surabaya, Jumat (22/8).(Foto: Badan Pangan Nasional)
EmitenNews.com - Pemerintah mengalokasikan anggaran Rp1,5 triliun untuk menyerap hasil gula petani dalam negeri. Kepastian penyerapan gula petani ini dilakukan Danantara melalui ID FOOD.
“Penyerapan gula petani melalui Danantara ini sudah ditandatangani dan ini salah satu poin kesepakatan untuk kita kawal bersama pada rapat di Surabaya bersama seluruh stakeholder pergulaan nasional,” ujar Deputi Bidang Ketersediaan dan Stabilitas Pangan Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) I Gusti Ketut Astawa, dalam keterangannya, Minggu (24/8/2025).
Dalam Rapat Pembahasan Program Penyerapan Gula Petani yang digelar di Surabaya, Jumat (22/8), yang dipimpin Deputi Ketersediaan dan Stabilisasi Pangan NFA, hadir stakeholder pergulaan nasional antara lain Asisten Deputi Sistem Distribusi Pangan Kemenko Pangan, Direktur Ketersediaan Pangan, Direktur Utama PT Sinergi Gula Nusantara (SGN), Ketua APTRI, Tenaga Ahli Utama KSP, Satgasda Polda Jawa Timur, serta perwakilan pedagang dan petani gula.
“Petani dan pedagang tidak bisa berjalan sendiri. Pemerintah hadir, pedagang berkontribusi, dan petani berjuang. Semua harus saling mendengar dan melengkapi. Dengan kebersamaan, problem penyerapan gula bisa diantisipasi.” ujar Ketut.
Hasil rapat di Surabaya meneguhkan sejumlah kesepakatan penting. Pemerintah memastikan penyerapan gula petani melalui mekanisme lelang yang dikelola PT SGN dengan harga minimal Rp14.500 per kilogram. Seluruh pemangku kepentingan, baik petani, pedagang, maupun pabrik gula, sepakat untuk tidak melakukan transaksi di bawah harga tersebut dan menghindari praktik “cash back” yang merugikan petani.
Selain itu, kualitas gula petani akan terus ditingkatkan agar sesuai standar mutu, sementara peredaran gula rafinasi di pasar eceran dilarang keras. Satgas Pangan Polri akan melakukan pengawasan dan penegakan hukum atas pelanggaran distribusi gula rafinasi.
“Dengan mekanisme lelang yang transparan serta dukungan penuh dari pemerintah, petani tebu harus merasakan manfaat nyata dari jerih payah mereka, dan masyarakat tetap mendapatkan pasokan gula yang cukup dengan harga yang wajar,” tegas Ketut.
Sebelumnya, dalam RDP Komisi IV DPR RI pada Rabu (20/8/2025) Kepala NFA Arief Prasetyo Adi menjelaskan, pemerintah tengah menyiapkan alokasi anggaran sebesar 1,5 triliun rupiah untuk mempercepat penyerapan gula petani. Langkah ini diambil untuk menjaga harga gula di tingkat petani tidak berada di bawah Harga Acuan Penjualan (HAP) di tingkat produsen yang telah ditetapkan melalui Peraturan Badan Pangan Nasional Nomor 12 Tahun 2024, yaitu Rp 14.500 per kilogram (kg).
“Kalau BUMN pangan seperti ID Food atau Bulog diberikan dana untuk membeli gula tingkat petani, harga gula petani akan membaik dalam dua bulan lagi dengan catatan tidak ada rembesan gula industri atau gula rafinasi,” ujar Arief.
Arief menegaskan, anggaran tersebut penting untuk menekan penumpukan gula di gudang dan mengembalikan harga ke level yang wajar sesuai HAP. Selama ini, keterbatasan kapasitas keuangan penggilingan milik negara membuat gula petani tertahan di gudang, sementara tekanan pasar semakin kuat akibat masuknya impor dalam jumlah besar. Karena itu, alokasi dana besar melalui Danantara menjadi bukti nyata respon cepat pemerintah dalam mengatasi masalah mendesak ini.
Adapun berdasarkan Panel Harga Pangan per 23 Agustus 2025, rerata harga gula di tingkat produsen Rp14.746 per kg. Masih berada di atas HAP. Namun harga ini mengalami penurunan dibanding sepekan sebelumnya di mana rerata harga gula sebesar Rp14.762 per kg. Harga terendah di D.I Yogyakarta sebesar Rp.14.550 per kg, dan tertinggi di Jawa Timur sebesar Rp.14.975 per kg.(*)
Related News

KAI Hemat Rp2,5 Miliar Setahun dari Pemanfaatan Energi Surya

IHSG Menguat 0,87% ke Level 7.926, Sektor Properti Pimpin Kenaikan

Asosiasinya Minta Diperketat, Tapi Impor Benang Anggotanya Melonjak

IHSG Melonjak 1,02 Persen di Sesi I, Seluruh Sektor Pendorongnya

Bahlil Minta Dukungan Parpol Sikat Orang Besar di Balik Tambang Ilegal

Usung Formula Baru, NAYZ Relaunching Produk Bumbu Khusus MPASI