EmitenNews.com -Belum tuntasnya divestasi saham perusahaan tambang yang dimiliki pihak asing kepada Pemerintah Indonesia menjadi sorotan Anggota Komisi VII DPR RI, Mulyanto. Dai menilai pemerintah terlalu bersikap lemah saat berhadapan dengan PT Vale Indonesia Tbk (INCO) terkait proses divestasi saham.

Padahal, pemerintah sebagai pihak pemberi izin atas kinerja operasional INCO di Indonesia, harusnya 'di atas angin' dan tidak tunduk atas kemauan dan kepentingan pihak perusahaan tambang multi-nasional tersebut.

"Pemerintah jangan mau dipermainkan Vale dan terlihat lemah. Sudah saham Pemerintah kurang dari 51 persen, tidak menjadi pengendali operasional dan finansial, kini harga sahamnya tetap ditahan tinggi, sehingga rencana divestasi molor dari jadwal," ujar Mulyanto, dalam keterangan resminya, Senin (12/1/2024).

Seharusnya, menurut Mulyanto, pemerintah tidak memberi izin operasi produksi tambang bagi INCO saat ini.

Namun yang terjadi saat ini, Mulyanto menuding pemerintah justru seolah tersandera oleh kepentingan korporasi tersebut.

Mulyanto mengingatkan bahwa kesimpulan Rapat kerja (Raker) Komisi VII DPR RI dengan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral ( ESDM ) pada dasarnya sudah sangat jelas, yaitu mendesak pemerintah untuk menjalankan konstitusi, agar Indonesia menjadi pemilik saham mayoritas Vale, minimal 51 persen.

Selain itu, Indonesia juga wajib diberikan hak untuk menjadi pengendali operasional dan finansial pada manajemen emiten tambang tersebut.

"Karenanya pemerintah agar segera bersikap dan menciutkan lahan produksi Vale ini. Pemda sudah lama teriak-teriak, soal lahan Vale yang dianggurkan tidak produktif tersebut. Dalam RDP Komisi VII DPR RI dengan Gubernur Sulsel, Sulteng dan Sultra, para gubernur bahkan meminta agar pemerintah pusat menyerahkan sebagian lahan Vale tersebut untuk dikelola daerah," pungkas Mulyanto.

Sebagaimana diketahui, hingga kini belum ada proses lebih lanjut mengenai divestasi saham INCO. Proses negosiasi harga pelepasan saham INCO pun belum menemui titik temu.

Kementerian BUMN selaku pemegang saham MIND ID ingin membeli saham INCO dengan harga yang murah. Sementara itu, INCO meminta saham 14 persen yang akan dialihkan ke MIND ID berada di atas nilai buku perusahaan.

Direktur Portofolio dan Pengembangan Usaha MIND ID, Dilo Seno Widagdo, mengatakan bahwa saat ini pihaknya masih dalam tahapan valuasi.

"Kita masih dalam tahapan valuasi. Kita akan proses untuk transaksi INCO ini mengikuti ketentuan yang ada. Sekarang kita masih dalam tahapan valuasi. Kita proses untuk transaksi Vale ini mengikuti ketentuan yang ada," ujar Dilo, beberapa waktu lalu.