Pengadilan Kandaskan Gugatan LSM, Berikut Penjelasan Mayora Indah (MYOR)

EmitenNews.com - PT Mayora Indah (MYOR) bebas dari gugatan melawan perbuatan melawan hukum. Itu setelah hakim Pengadilan Negeri (PN), Jakarta Barat (Jakbar) menolak permohonan penggugat. Sebaliknya, para penggugat diganjar untuk membayar biaya perkara.
”Kami telah menerima turunan putusan dari Pengadilan Negeri Jakarta Barat Nomor 574/Pdt.G/2022/PN Jkt.Brt yang tidak menerima tuntutan para penggugat,” tulis Yuni Gunawan, Corporate Secretary Mayora Indah.
Gugatan itu, dilayangkan LSM Pemantau Pendapatan dan Kerugian Negara (PPKN). Penggugat menilai Mayora Indah telah melakukan tindakan melawan hukum. Gugatan itu, telah didaftarkan ke PN Jakbar. ”Fakta itu, tidak berdampak negatif terhadap kegiatan operasional, hukum, kondisi keuangan atau kelangsungan usaha perseroan,” imbuhnya.
Sebelumnya, berdasar sistem informasi penelusuran perkara (SIPP) PN Jakbar pada 4 Juli 2022, perseroan mendapat gugatan dari LSM PPKN. Merespons gugatan itu, manajemen Mayora Indah mengaku belum menerima pemberitahuan dari PN Jakbar. ”Kami menunggu pemberitahuan resmi dari pengadilan,” tulis Yuni Gunawan, Corporate Secretary Mayora Indah.
Selain itu, Mayora Indah mengaku belum mengetahui latar belakang di balik pengajuan gugatan tersebut. Kendati begitu, perseroan akan selalu menaati hukum. That hukum, merupakan prinsip yang secara tegas dilaksanakan dalam menjalankan usaha.
Fakta itu, tidak berdampak negatif terhadap kegiatan operasional, hukum, dan jalannya usaha sebagai perusahaan terbuka. ”Kami akan hadapi gugatan LSM tersebut berdasar peraturan, dan perundang undangan yang berlaku,” ucap Yuni. (*)
Related News

Kurangi Porsi TOWR, Grup Djarum Kuasai 9,91 Persen Saham SSIA

Laba Bersih Cipta Sarana Medika (DKHH) Tembus 75% dari Target 2025

Susut 31 Persen, Paruh Pertama 2025 Laba TINS Sisa Rp300 Miliar

Laba dan Penjualan Melorot, Ini Detail Kinerja SIDO Semester I-2025

Semester I 2025, Laba Emiten Tol Grup Salim (META) Anjlok 36 Persen

Laba Meroket 222 Persen, GZCO Medio 2025 Defisit Rp1,09 Triliun