EmitenNews.com - Penjualan alat berat domestik pada Mei 2023 diperkirakan mencapai 1.728 unit, atau tumbuh 18,3% yoy yang ditopang oleh sektor pertambangan, dan kehutanan.
Berdasarkan data United Tractors (UT) Kinerja tersebut berbanding terbalik dengan kinerja penjualan pada April 2023 yang terkontraksi sebesar -20,0% yoy.
Dari empat kategori penjualan menurut sektor, tercatat sektor pertambangan dan kehutanan mengalami kenaikan jumlah penjualan dibandingkan penjualan tahun lalu.
Sektor pertambangan yang memiliki share terbesar pada penjualan alat berat UT (59,5% pada 2022 & 63,6% pada 5M23) tercatat tumbuh sebesar 48,5% yoy pada Mei 2023.
Menyikapi kondisi tersebut, Office of Chief Economist Group Bank Mandiri memperkirakan, penjualan alat berat akan terkoreksi tipis pada tahun 2023.
Koreksi tersebut disebabkan oleh high-base effect karena peningkatan pembelian alat berat secara signifikan yang terjadi pada tahun 2022.
Namun demikian, kontraksi kinerja penjualan alat berat tahun 2023 masih akan tertahan oleh harga komoditas pertambangan yang dipekirakan masih akan bertahan pada level yang tinggi dari level pra-pandemi.
"Kami memperkirakan harga komoditas tambang seperti batu bara dan nikel masing-masing akan sebesar USD168,2 per ton dan USD24.000 per ton pada 2023," tulis keterangan Tim Riset Ekonomi Bank Mandiri, Jumat (14/7/2023).
Related News
Gelar Cibinong CARnival 2024, ACC Beri Bunga Kredit Spesial
IHSG Melambung 1,1 Persen di Sesi I, Tiga Saham LQ45 Ini Pemicunya
54 Blok Migas Siap Dilelang dalam 5 Tahun ke Depan
Kementerian ESDM Segera Rombak Pola Bagi Hasil Investasi Hulu Migas
Indonesia Inginkan Jerman Lebih Buka Akses Terhadap Teknologi
Sektor Manufaktur Beri Andil 34,99 Persen Terhadap Ekonomi Jateng