Kian berat, KINO mengalami rugi kurs Rp4,126 miliar pada semester I 2023, sedangkan pada semester I 2022 meraih laba kurs Rp5,078 miliar.

 

Kemudian, KINO mencatatkan rugi penjualan aset tetap senilai Rp3,5 miliar, sedangkan di semester I 2022 membukukan laba penjualan aset tetap Rp8,826 miliar.

 

Akibatnya, laba sebelum beban pajak penghasilan anjlok 44,9 persen secara tahunan menjadi Rp40,522 miliar.

 

Data tersebut tersaji dalam laporan keuangan semester I 2023 tanpa audit emiten makanan dan minuman itu yang diunggah pada laman Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (3/8/2023).

 

Sementara itu, jumlah kewajiban berkurang 3,9 persen dibanding akhir tahun 2022 menjadi Rp3,017 triliun.

 

Sementara itu, total ekuitas menyusut 2,1 persen dibanding akhir akhir Desember 2022 menjadi Rp4,576 triliun.