EmitenNews.com - PT Prima Multi Usaha Indonesia Tbk. (PMUI) berhasil mencatat pertumbuhan laba bersih meskipun penjualan turun di sembilan bulan pertama tahun ini. Berdasarkan laporan keuangan per 30 September 2025 yang dirilis Selasa (21/10), laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk naik 26% year-on-year (yoy) menjadi Rp33,73 miliar, dari sebelumnya Rp26,77 miliar pada periode yang sama tahun 2024.

Sementara itu, penjualan neto tercatat turun 5,4% yoy menjadi Rp2,82 triliun dari Rp2,98 triliun. Sejalan dengan itu, beban pokok penjualan juga menurun 6,1% yoy menjadi Rp2,63 triliun, sehingga laba bruto hanya terkoreksi tipis 0,7% menjadi Rp184,46 miliar dari Rp185,84 miliar tahun sebelumnya.

Kinerja efisiensi turut mendorong laba usaha naik 16,8% yoy menjadi Rp51,78 miliar dari Rp44,33 miliar, sedangkan laba sebelum pajak meningkat 22,6% yoy menjadi Rp45,86 miliar dari Rp37,41 miliar.

Dari sisi neraca, total liabilitas PMUI turun tajam 67,6% menjadi Rp79,97 miliar hingga 30 September 2025, dari Rp247,04 miliar per 31 Desember 2024. Penurunan ini terutama disebabkan oleh tidak adanya lagi pos utang lain-lain yang sebelumnya tercatat sebesar Rp133,72 miliar.

Sebaliknya, total aset Perseroan meningkat 15,9% menjadi Rp531,15 miliar, dibandingkan Rp458,39 miliar pada akhir tahun lalu.

Di pasar saham, PMUI ditutup menguat 6,9% atau naik 10 poin ke level Rp155 per saham pada perdagangan Selasa (21/10). Dalam sepekan terakhir, saham ini sudah menguat 12,32%, dan dalam tiga bulan terakhir melonjak 25% dari posisi Rp124 per saham