EmitenNews.com -PT Avia Avian Tbk (AVIA) berhasil mengumpulkan laba bersih naik 8,1 persen secara tahunan menjadi Rp416,8 miliar per 31 Maret 2023, sedangkan pada periode sama tahun 2022 hanya terkumpul Rp385,4 miliar. Dengan demikian, laba bersih per saham setara dengan Rp6.72 per lembar.

 

Adapun di kuartal pertama tahun ini meraih penjualan sebesar Rp1,8 triliun, tumbuh 8,7% jika dibandingkan dengan capaian pada kuartal yang sama tahun lalu (year on year/ yoy) yang sebesar Rp1,6 triliun.

 

Berdasarkan laporan keuangan resmi Perseroan, segmen solusi arsitektur mengalami peningkatan penjualan sebesar 11,2% dari Rp1,3 triliun menjadi Rp1,5 triliun. Ini ditopang oleh pertumbuhan double-digit pada kategori Cat Dinding.

 

Untuk margin laba kotor tercatat sebesar 45,3% atau setara dengan Rp807 miliar atau bertumbuh 4,5% dibandingkan kuartal pertama tahun lalu yang didukung oleh stabilisasi pada harga bahan baku.

 

Selain itu, margin EBITDA dan laba bersih masing-masing berada pada tingkat 29,1% atau setara dengan Rp519 miliar dan 23,4% atau setara dengan Rp417 miliar. Margin EBITDA mengalami peningkatan sebesar 1,2%, dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang didukung oleh peningkatan pada penjualan dan laba kotor, serta efisiensi biaya operasional.

 

"Berbeda dengan kuartal pertama tahun lalu, AVIA tidak melakukan kenaikan harga tahun ini," demikian disampaikan manajemen AVIA dikutip dari keterangan resmi Perseroan, Kamis (4/5).

 

Di tengah pergolakan perekonomian Indonesia yang dipengaruhi oleh tingginya tingkat inflasi, AVIA terus berupaya memperluas jaringan distribusinya yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Pada kuartal pertama tahun ini, AVIA menambah sebanyak 4 pusat distribusi milik sendiri, beserta 6 pusat distribusi mini.

 

Sampai dengan saat ini, jumlah seluruh pusat distribusi milik sendiri adalah di 113 lokasi, ditambah dengan distribusi pihak ketiga di 37 lokasi dan pusat distribusi mini di 10 lokasi. Ekspansi pusat distribusi ini menunjukan komitmen AVIA dalam memberikan pelayanan yang maksimal kepada pelanggan, khususnya dalam hal pengataran barang yang cepat dan tepat waktu.

 

Pada kuartal pertama tahun ini, sebanyak lebih dari 49.900 pelanggan dari total lebih dari 56.000 toko bahan bangunan telah melakukan transaksi pembelian. Jumlah pelanggan ini mengalami peningkatan sebanyak lebih dari 400 toko dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.