EmitenNews.com - PT Adhi Karya (ADHI) bakal menerbitkan right issue maksimum 7,12 miliar lembar. Penerbitan saham seri B tersebut dibanderol dengan nilai nominal Rp100 per lembar. Aksi korporasi itu, akan disesuaikan dengan kebutuhan dana perseroan.


Right issue itu, dilatari keinginan Adhi Karya untuk menciptakan struktur keuangan, manajemen keuangan lebih baik, dan kuat. Dengan begitu, tidak melanggar batasan batasan yang dipersyaratkan kreditur, dan dapat meningkatkan kemampuan leverage perseroan. Sesuai kebijakan perseroan untuk menjaga struktur permodalan secara sehat. 


Selanjutnya, meningkatkan kapasitas usaha, dan mengembangkan usaha melalui proyek investasi infrastruktur. So, perseroan dapat bergerak dengan lebih efektif, dan efisien karena ada tambahan modal tersebut. Lalu, mendukung program pemerintah dalam upaya Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) akibat dampak pandemi Covid-19 melalui penyelesaian proyek penugasan infrastruktur untuk dapat mempertahankan penyerapan tenaga kerja, dan konsumsi barang produksi.


Mendukung, dan mempercepat pembangunan Proyek Strategis Nasional (PSN) sehingga dapat menjadi katalisator dalam pertumbuhan perekonomian, dan memberikan dampak berantai (multiplier effect) secara luas. 


Dana hasil right issue untuk penyelesaian rencana alokasi penggunaan dana untuk penyertaan proyek investasi Adhi Karya berupa Jalan Tol, SPAM (Pengelolaan Air), Pengelolaan Limbah, dan Preservasi Jalan. Kalau sebagian atau seluruh dana hasil right issue untuk transaksi transaksi material, afiliasi, dan/atau mengandung benturan kepentingan menurut peraturan berlaku di bidang pasar modal, perseroan akan mematuhi peraturan-peraturan berlaku.


Nah, untuk kepentingan itu, perseroan bakal meminta restu pemegang saham dalam rapat umum pemegang saham tahunan pada 7 April 2022 pukul 14.00 WIB. Lokasi rapat di Gedung Harmonis, Auditorium Adaptif Lantai 3, PT Adhi Karya, Jalan Pasar Minggu, Jakarta Selatan. (*)