Perkuat Modal, Anak Usaha Sarana Menara (TOWR) Tarik Pinjaman Rp2,5 Triliun
EmitenNews.com - Entitas Sarana Menara Nusantara (TOWR) mendapat fasilitas kredit dengan komitmen Rp2,5 triliun. Pinjaman dari Bank BTPN itu, mengucur untuk sejumlah anak usaha. Yaitu, Protelindo, Iforte, Solusi Tunas Pratama (SUPR), BIT Teknologi Nusantara (BIT), Vernion Technology Semesta (VTS).
Di mana, maksimal Rp2,5 triliun untuk Protelindo, Solusi Tunas mendapat bagian maksimal Rp750 miliar, Iforte kebagian jatah Rp1,5 triliun, BIT Teknologi Nusantara (BIT) dengan maksimal pinjaman senilai Rp250 miliar, dan Vernion Technology Semesta (VTS) paling tinggi sejumlah Rp20 miliar.
Tanggal jatuh tempo untuk Protelindo, maksimum 12 bulan dari tanggal penarikan terakhir fasilitas. Lalu, jatuh tempo untuk Iforte, SUPR, BIT, dan VTS maksimum 6 bulan dari tanggal penarikan terakhir fasilitas. ”Tujuan pinjaman untuk kebutuhan korporasi para peminjam secara umum, termasuk namun tidak terbatas pada kebutuhan modal kerja,” tulis Monalisa Irawan, Corporate Secretary Sarana Menara.
Berdasar perjanjian, Protelindo, Iforte, SUPR, BIT, dan VTS bertanggung jawab secara tanggung renteng terhadap pelaksanaan seluruh kewajiban berdasar perjanjian fasilitas terhadap BTPN. Protelindo setuju memberikan jaminan perusahaan untuk menjamin pelaksanaan kewajiban Iforte, SUPR, BIT, dan VTS sehubungan dengan perjanjian fasilitas.
Pelaksanaan transaksi itu tidak berdampak negatif terhadap perseroan. Baik dari sisi kegiatan operasional, hukum, kondisi keuangan atau kelangsungan usaha emiten sebagai perusahaan publik. ”Operational perseroan tetap berjalan normal seperti biasa,” ucap Monalisa. (*)
Related News
Surplus 12 Persen, Bank Panin (PNBN) Maret 2024 Raup Laba Rp740 Miliar
Maret 2024, Laba dan Pendapatan Pelayaran (ELPI) Kompak Melejit
Fokus Penjualan EV, Begini Kinerja VKTR di Kuartal I-2024
Menciut 17 Persen, Rugi Supra Boga (RANC) Maret 2024 Sisa Rp13 Miliar
Meroket 40 Persen, PGN (PGAS) Maret 2024 Tabulasi Laba USD121 Juta
Rugi Susut 59 Persen, Maret 2024 BUKA Akumulasi Defisit Rp8,75 Triliun