EmitenNews.com - Bank Tabungan Negara (BBTN) menggelar BTN Human Capital Summit 2025. Forum strategis untuk memperkuat transformasi talenta menuju visi BTN 2029. Yaitu, sebagai “Mitra Utama Pemberdayaan Finansial Keluarga Indonesia” sekaligus “Home of Indonesia’s Best Talent”. 

Acara di Aula Menara BTN itu, dihadiri Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Prof. Yassierli, jajaran dewan komisaris, direksi BTN, dan para pegawai BTN baik secara langsung maupun daring seluruh Indonesia. Langkah BTN itu, mendapat apresiasi Menakar. Selain itu, Menaker juga menyoroti pentingnya hubungan industrial antara perusahaan dan tenaga kerja tidak hanya harmonis, tetapi juga transformatif dan produktif. 

“Kita sedang membangun ekosistem hubungan industrial harmonis, tapi juga harus produktif, dan transformatif. Perusahaan dan serikat pekerja harus berjalan bersama-sama, ibarat dua roda gigi saling bersinergi agar berjalan lebih cepat, dan siap menghadapi berbagai tantangan masa depan,” tutur Yaasierli, Menaker dalam BTN Huma Capital Summit 2025 di Menara BTN, Jakarta, Kamis, 2 Oktober 2025.

Menurut Yaasierli, industri perlu melihat lebih jauh dari sekadar best practice menjadi future practice, yaitu mempersiapkan SDM untuk menghadapi berbagai kompleksitas era disrupsi dan digitalisasi, namun tetap berbasis kearifan lokal, yakni semangat gotong-royong untuk kebaikan bersama.

“Human Capital harus melangkah ke pengembangan Human Potential, karena kita seringkali masih undervalue para talenta terutama generasi muda, padahal mereka mempunyai potensi luar biasa. Tantangannya adalah bagaimana memaksimalkan SDM agar memberikan value bagi perusahaan, sekaligus juga menciptakan talenta-talenta muda yang memiliki resilience dan agility,” urainya.

Pada kesempatan sama, Direktur Utama BTN Nixon LP Napitupulu mengatakan, BTN telah berkembang dari sekadar bank penyalur pembiayaan ke sektor perumahan menjadi bank transaksional. Oleh sebab itu, BTN secara konsisten melakukan transformasi menyeluruh, termasuk human capital maupun proses bisnis. Langkah transformasi itu, menuntut BTN melakukan investasi SDM, yaitu mengonversi dan upskilling para talenta yakni BTNers untuk mendukung strategi perusahaan.

“Buat kami, keberhasilan sebuah Bank ditopang dua hal, yaitu memiliki SDM andal, dan reputasi baik. BTN sudah memulai pengembangan digital. Mulai superapps Bale by BTN hingga mengonversi Kantor Cabang menjadi BTN Digital Store, sehingga kami pindahkan para SDM  tadinya di cabang konvensional menjadi talenta yang mendukung digital ataupun sales, dan marketing. Sampai hari ini, BTN tidak melakukan lay off dalam konteks transformasi digital,” tutur Nixon.

Pada forum BTN Human Capital Summit 2025, BTN mengaktivasi delapan program unggulan Human Capital menjadi pilar transformasi SDM ke depan. Pertama, penandatanganan perjanjian kerja bersama (PKB) 2025–2027 antara manajemen BTN dan Serikat Pekerja (SP) BTN untuk memperkuat hubungan industrial harmonis, berkeadilan, dan transformatif. “Langkah ini sejalan semangat terkandung dalam amanat Undang-Undang Cipta Kerja, yang mengedepankan keseimbangan antara kepentingan perusahaan dengan hak-hak pekerja,” tambah Eko Waluyo, Direktur Human Capital and Compliance BTN.

Sementara itu, Ketua SP BTN, Rizky Nofriadi mengatakan transformasi SDM telah dilakukan BTN merupakan bagian dari upaya perseroan memajukan para BTNers serta menciptakan dunia kerja adil, dan berdaya saing global. “Transformasi telah dihadirkan BTN membuat kita semua lebih baik hari ini dibanding kemarin. Kami mengajak semua BTNers menjaga integritas, dan meningkatkan produktivitas bersama,” seru Rizky.

Program kedua dan ketiga yaitu aktivasi rencana jangka panjang Human Capital BTN 2025-2029, dan corporate culture BTN 2025-2029. Kedua program itu, akan membantu BTN dalam transformasi HC lima tahun mendatang, dan memperkuat nilai-nilai budaya perseroan, yaitu Be The oNe: 3Ps (Productive, Prominent & Prosperous) talent with global mindset.

Program keempat yaitu expert talks yang menghadirkan perspektif praktisi, dan akademisi mengenai tren masa depan human capital. Para pembicara talk show yakni Wiwik Wahyuni Senior Director Human Capital Danantara Asset Management, Lanny Wijaya Head of Government and Public Policy LinkedIn, Sunaryo Gunawan Managing Director & Partner BCG, dan Marissa Anita Learning Influencer.

Sedang program-program lainnya yaitu Learning Culture Festival (LCF) mendorong budaya belajar digital sebagai gaya kerja baru, Human Capital ServEase merupakan sarana komunikasi dua arah antara pegawai dengan HC, Human Capital System Information menjadi bagian dari digitalisasi proses pengelolaan HC lebih data-driven, terintegrasi, dan efisien, dan Talent Acceleration Program (TAP) Batch 3 dirancang mempercepat pengembangan talenta unggul melalui layanan digital terintegrasi. 

“Harapan kami, pelaksanaan BTN HC Summit 2025  dihadiri oleh 260 peserta secara onsite dan para Change Agent BTNers di seluruh Indonesia melalui daring akan memberikan manfaat tidak hanya untuk korporasi tetapi juga para stakeholders,” ujar Eko. (*)