EmitenNews - PT Pertamina (Persero) akan memasang pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) atap berkapasitas 1,2 MW di Stadion Gelora Bung Karno (GBK). Pembangunan PLTS ini dalam rangka mendukung pemanfaatan energi baru dan terbarukan (EBT/NRE) atau energi bersih di Indonesia.
Nota kesepakatan kerja sama ini ditandatangani oleh Chief Executive Officer (CEO) Power & NRE Subholding Pertamina, Dannif Danusaputro, bersama Direktur Utama Pusat Pengelolaan Komplek Gelanggang Olahraga Bung Karno, Rakhmadi A Kusumo. Ikut menyaksikan, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Sekretaris Kementerian Sekretariat Negara Setya Utama, dan Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati.
Dalam kerja sama ini, Pertamina memiliki peran utama dalam mempersiapkan studi kelayakan teknis meliputi jenis panel surya yang relevan, kekuatan struktur bangunan eksisting, sistem kelistrikan, keamanan publik dan studi terkait lainnya. PLTS di kawasan GBK ditargetkan dapat selesai pada tahun 2021.
Pratikno mengatakan, Kementerian Kesekretariatan Negara selaku Pemilik Aset Negara menyampaikan terima kasih kepada Pertamina yang telah mendukung upaya Pemerintah dalam pemanfaatan aset negara dengan membangun PLTS di kawasan GBK.
“Kita berupaya keras untuk semakin go green dan memanfaatkan tanah negara sepenuhnya untuk publik. Kita ingin memberikan kontribusi yang terbesar untuk masyarakat ke depan,” katanya.
Nicke Widyawati menyambut positif kerja sama pembangunan PLTS di GBK. Ia menjelaskan bahwa di lingkungan kantor dan perumahan Pertamina juga telah menggunakan renewable energy. Terdapat sekitar 6000 SPBU serta terminal LPG dan BBM juga siap menggunakan PLTS dengan Solar Cell.
“Ini potensi terbesar, selain meningkatkan realisasi program renewable energy juga dapat meningkatkan nilai ekonomis serta ikut mendukung upaya pengembangan bisnis energi yang berkelanjutan sesuai dengan implementasi ESG (Environment, Social and Governance),” katanya.(*)
Related News
Permintaan Domestik Terus Menguat, PMI Manufaktur Oktober Naik ke 51,2
Nilai Ekonomi Digital Indonesia Diproyeksikan USD360 Miliar di 2030
Harga Emas Antam Senin ini Turun Rp12.000 per Gram
Kemenperin Benarkan Banjir Impor pada Produk Hilir Tekstil
IFG Synergy Day 2025: Wujud Kolaborasi dan Semangat Melayani!
Harga Referensi CPO Periode November 2025 Naik Tipis Jadi USD963,75/MT





