EmitenNews.com - Pertanian merupakan salah satu sektor yang mendukung peningkatan perekonomian di negeri ini, termasuk di tengah pandemi Covid-19. Di antaranya, komoditas jahe merah yang memiliki potensi pasar terbuka, baik nasional maupun di pasar global. Pada 1 September 2020, Yayasan Dharma Bhakti Astra (YDBA) bersama PT Bintang Toedjoe berkomitmen berkolaborasi mengembangkan pertanian jahe merah di Lebak, Banten.


Berbagai program pembinaan baik manajemen maupun teknis telah diberikan YDBA dan PT Bintang Toedjoe kepada petani di Desa Hariang dan Kenakes, Kecamatan Sobang, Kabupaten Lebak, Banten untuk menghasilkan produk pertanian sesuai standar quality, cost & delivery yang ditetapkan PT Bintang Toedjoe sebagai Ayah Angkat.


Hari ini, Kamis (15/9/2022), dilakukan panen kedua jahe merah di Lebak, Banten dengan melibatkan 41 petani baik dari masyarakat Baduy maupun non-Baduy. Sebanyak 32,5 ton jahe merah yang dibudidaya dari 2,6 hektare lahan pertanian akan dikirim para petani ke PT Bintang Toedjoe. Hasil panen tersebut meningkat 100% dari panen perdana pada 20 Oktober 2021 yang menghasilkan 16 ton jahe merah yang juga dipasok ke PT Bintang Toedjoe.


Hadir dalam kegiatan panen ini, yaitu Ketua Pengurus YDBA, Sigit P. Kumala; Bendahara Pengurus YDBA, Handoko Pranoto; Pengurus YDBA, Vilia Husin serta para petani binaan dari Baduy dan non-Baduy. Sigit P. Kumala dalam sambutan di sela panen kedua ini menyampaikan apresiasi kepada para petani atas pencapaian panen yang meningkat pada tahun ini. Sigit berharap pencapaian tersebut terus ditingkatkan dan para petani di Lebak Banten melakukan budidaya produk lainnya, seperti cabai maupun padi yang banyak dibutuhkan oleh para calon offtaker.


Asrip, petani Baduy Luar binaan YDBA menyampaikan semangatnya dalam mengikuti program pembinaan jahe merah yang berdampak pada jumlah dan kualitas jahe yang dihasilkan. Asrip mengaku, sebelum mengikuti pembinaan, jahe merah yang dihasilkannya hanya mencapai 2 kuintal saat panen raya. Kini Asrip bisa menghasilkan 2 ton dengan standar QCD sesuai yang ditetapkan oleh Ayah Angkat.


Sedangkan, Rohmat petani non-Baduy binaan YDBA menyampaikan, program pembinaan YDBA yang selama ini diikutinya mendorongnya melakukan inovasi, salah satunya dengan membuat simplisia sebagai produk turunan dari jahe merah basah yang dibutuhkan oleh berbagai perusahaan. Melalui produk turunan tersebut Rohmat berharap, pendapatan yang dihasilkan oleh para petani jahe merah di Lebak Banten dapat terus meningkat. (Eko Hilman). ***