PGJO Ungkap Rencana Baru, Sahamnya Terbang ARA
Logo usaha PGJO.
EmitenNews.com - PT Bahtera Bumi Raya Tbk (PGJO), emiten teknologi informasi yang mengoperasikan layanan digital travel marketplace, tengah bersiap memperluas cakupan bisnisnya. Perseroan mengumumkan rencana penambahan kegiatan usaha baru yang bergerak di bidang Aktivitas Perusahaan Holding (KBLI 64200).
Willius Wijaya Direktur PGJO dalam keterangannya yang dikutip Selasa (18/11), menjelaskan bahwa kegiatan usaha holding ini mencakup pengelolaan kepemilikan terhadap perusahaan-perusahaan anak. Langkah tersebut dinilai strategis untuk memperluas sumber pendapatan, meningkatkan efisiensi, dan memperkuat posisi grup dalam jangka panjang.
Sejalan dengan perluasan usaha, PGJO juga berencana melakukan transaksi pinjaman dengan PT Batu Investasi Indonesia (BII). Berdasarkan rencana yang disampaikan, PGJO akan menerima pinjaman sebesar Rp360 miliar, dengan periode ketersediaan selama satu tahun sejak perseroan memperoleh persetujuan RUPSLB terkait transaksi tersebut.
Pinjaman ini memiliki tenor maksimal delapan tahun sejak pencairan dan masih dapat diperpanjang sesuai kesepakatan dengan BII. Dana yang diterima akan digunakan untuk modal kerja anak usaha, termasuk pengadaan mesin tambang, peralatan, kapal, hingga pembayaran gaji dan biaya operasional lainnya. Setiap penggunaan dana di luar rencana wajib mendapat persetujuan tertulis dari BII.
PT Samudera Sejahtera Shipping (SSS) berencana membeli tugboat dan tongkang. Pada 28 Oktober 2025, SSS telah menerima quotation dari PT Lestari Osean Indonesia (LOI) senilai SGD 10.000.000.
PT Panca Pertiwi Tambang (PPT) akan membeli peralatan pertambangan. Pada 17 Oktober 2025, PPT menerima penawaran dari PT Sany Heavy Industry Indonesia (SHII) dengan nilai pembelian mencapai Rp188,12 miliar.
Investasi tersebut akan menopang operasional anak perusahaan di sektor pertambangan dan logistik, sejalan dengan strategi diversifikasi PGJO.
Seluruh rencana ekspansi ini akan dibawa ke Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang dijadwalkan berlangsung pada 24 Desember 2025. Persetujuan pemegang saham menjadi langkah krusial sebelum perseroan dapat mulai mengeksekusi transaksi pinjaman dan perluasan usaha tersebut.
Pada perdagangan hari ini Selasa (18/11) saham PGJO naik 9,7 persen atau mentok ARA ke level Rp1.235. Dalam 1 bulan terakhir naik 15,4 persen dari harga Rp1.070 pada 20 Oktober 2025. Dalam enam bulan terbang 154 persen dari harga Rp486 pada 19 Mei 2025. Secara tahunan (YTD) terbang 1.242 persen dari harga Rp92 pada awal Januari 2025
Related News
Putri Pendiri Grup Ciputra Perbesar Kepemilikan Saham MKPI
TUGU Cetak Pendapan Investasi Naik 21% di Kuartal III-2025
Grup Djarum (SUPR) Teken Transaksi Rp3,5T dengan BNLI, Cek Detailnya
Emiten Milik Hapsoro (RAJA) Perluas Portofolio Bisnis
Buntuti Perusahaan UEA, Karya Pacific Serok 1,68 Miliar Saham IATA
Tutup Permanen Bisnis Polyester, Ini Dalih Polychem (ADMG)





