EmitenNews.com - PT Prima Multi Usaha Indonesia Tbk. (PMUI) emiten distributor produk telekomunikasi membukukan penjualan neto sebesar Rp1,93 triliun per akhir semester pertama 2025, turun tipis 2,03% dibandingkan Rp1,97 triliun pada periode yang sama tahun lalu.

Seiring efisiensi beban pokok penjualan yang juga menurun 2,16% menjadi Rp1,81 triliun dari Rp1,85 triliun, laba bruto PMUI justru meningkat 2,07% menjadi Rp126,68 miliar dari Rp124,11 miliar.

Laba usaha mengalami lonjakan 31,35% menjadi Rp38,41 miliar dari Rp29,24 miliar, sedangkan laba sebelum pajak naik 11,91% menjadi Rp32,96 miliar dari sebelumnya Rp29,45 miliar.

Kenaikan tersebut mengangkat laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar 7,46% menjadi Rp24,04 miliar, dibanding Rp22,37 miliar pada semester pertama 2024.

Di sisi neraca, PMUI mencatat penurunan regresif pada total liabilitas sebesar 69,07%, dari Rp247,04 miliar per 31 Desember 2024 menjadi Rp76,42 miliar per 30 Juni 2025. Total aset perseroan juga menyusut 32,12% menjadi Rp311,12 miliar dari posisi akhir tahun lalu sebesar Rp458,39 miliar.

Pada perdagangan saham hari ini Rabu (30/7) saham PMUI naik Rp1 atau menguat 0,82 persen menjadi Rp123 per lembar saham.

Perlu diketahui PMUI listing di BEI pada 10 Juli 2025 pada harga perdana Rp 180 per saham dengan menerbitkan 1,16 miliar saham baru setara dengan 20% dari modal ditempatkan dan disetor penuh pasca IPO. PMUI mengantongi dana segar maksimal Rp 208,80 miliar.

PT Prima Multi Usaha Indonesia Tbk. (PMUI), distributor nasional produk XLSmart (EXCL) dan aksesoris ponsel yang juga induk perusahaan dan pemegang saham pengendali 70,67% atau 1,09 miliar lembar saham PT Graha Prima Mentari Tbk. (GRPM) asal Cirebon.