Prabowo Sebut Produksi Beras dan Jagung Tertinggi Sepanjang Sejarah

Cadangan beras di gudang Bulog. (Foto: Istimewa)
EmitenNews.com - Presiden Prabowo Subianto mengungkapkan capaian besar pemerintah dalam sektor pertanian, yakni produksi beras dan jagung yang tahun ini menunjukkan peningkatan signifikan. Hal itu disampaikan dalam pengantarnya pada Sidang Kabinet Paripurna di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (5/5).
“Salah satu prestasi kita yang dirasakan yang riil dan tidak bisa dibuat-buat adalah bahwa produksi beras dan jagung kita yang saya dapat laporan sekarang, sangat berhasil, bahkan (lebih tinggi) dibandingkan tahun-tahun terdahulu,” ujar Presiden.
Ia mencontohkan Sumatra Selatan yang biasanya hanya memproduksi sekitar 3 juta ton beras per tahun, tahun ini diperkirakan akan mencapai 4 juta ton. Peningkatan 25 persen ini menurutnya merupakan prestasi luar biasa yang tidak hanya membanggakan secara nasional, tetapi juga mencerminkan keberhasilan Indonesia dalam mengelola krisis pangan global.
Presiden juga menyampaikan bahwa untuk pertama kalinya dalam sejarah, cadangan beras yang dimiliki pemerintah berada dalam posisi tertinggi. Ini menjadi indikator kuat bahwa strategi penguatan ketahanan pangan berjalan efektif.
“Jumlah tonase beras yang sekarang berada di tangan pemerintah, saya dapat laporan, adalah tertinggi sepanjang sejarah NKRI,” tandasnya.
Presiden menekankan bahwa capaian ini bukan hasil kebetulan, melainkan buah dari perencanaan matang dan kerja keras seluruh jajaran pemerintah. Ia juga mengapresiasi koordinasi yang kuat dalam menyikapi ancaman El Nino dan La Nina yang berdampak pada pertanian.
“Pertanian itu yang saya katakan tadi. Azimut kompas, salah dia, salah kecil, akibatnya buruk. Kita tidak memperhatikan cuaca, El Nino, kekeringan, La Nina, kita tidak memperhatikan, krisis pangan,” jelas Presiden.
Kepala Negara secara khusus menyampaikan apresiasi kepada seluruh tim pangan nasional yang telah bekerja fokus dan tepat sasaran. Presiden menilai peran mereka penting dalam memastikan Indonesia tetap surplus produksi pangan.
“Saya lihat tim pangan, Menteri Pertanian dan timnya, semua fokus,” tutur Presiden.
Salah satu kunci keberhasilan menghadapi kekeringan, menurut Presiden, adalah pemanfaatan sumber daya alam yang tersedia. Ia mengatakan Indonesia memiliki banyak sungai yang tidak pernah kering.
“Di Jawa Timur, Kali Brantas, di Jawa Tengah, Bengawan Solo, di Jawa Barat, Citarum, di Jambi, di Riau, di Sumatra Selatan, di Kalimantan,” imbuh Presiden.
Presiden mengatakan kunci utama dari pengairan sungai adalah pengadaan pompa air. Pemerintah mengadakan puluhan ribu pompa air untuk mengalirkan air dari sungai-sungai besar di berbagai daerah.
“Yang besar kuncinya adalah pompa. Waktu itu kita cari uang untuk 80 ribu pompa. Yang harus kita adakan sebelum musim panas,” ungkapnya.(*)
Related News

Mandiri Sekuritas Targetkan 1 Juta Nasabah Baru Tahun Ini

Didorong Saham Tambang, IHSG Ditutup Melesat 0,97 Persen

Evaluasi Kinerja 6 Bulan Kabinet Merah Putih

PLTP Muara Laboh Unit 2 Ditarget Selesai 2027

BEI Luncurkan Media Literasi Investor untuk Edukasi Waran Terstruktur

Makin Menguat, IHSG Naik 0,91 Persen ke Level 6.894 di Sesi I