EmitenNews.com - Surya Biru Murni Acetylene (SBMA) makin konfiden dengan langkah maju telah ditorehkan. Mengusung era baru bisnis dijalani berdasar inovasi, dan diversifikasi layanan sebagai suatu keunggulan tersendiri. Sepanjang 2024, perseroan sukses mengerek tingkat produksi secara berkala namun pasti. 

Surya Biru akan merambah produk gas baru, dan inovatif. Didorong kemajuan teknologi, permintaan pasar terhadap gas khusus, sistem manajemen tabung terintegrasi untuk memitigasi perkiraan penjualan, produksi, dan pemeliharaan. “Secara total produksi pada Februari mengalami tren kenaikan rata-rata 5 persen dibanding produksi bulan-bulan sebelumnya,” tutur Rini Dwiyanti, Direktur Utama Surya Biru Murni, dalam keterangan resmi, Kamis (14/3/2024). 

Awal 2024 ini, perseroan sudah memenangkan beberapa tender baru, dari industri pertambangan maupun industry oil and gas. Seperti Kilang Pertamina Internasional, Sriwijaya Teknik Utama, Triatra Sinergia Pratama, dan saat ini sedang dalam proses tender seperti Sanggar Sarana Baja, Thiess Contractors Indonesia. 

Kepercayaan itu, tidak datang dengan percuma. Para mitra kerja melihat kesungguhan perseroan dalam bisnis ini sangat kuat. Setiap sektor dilayani saling menguatkan, dan mendukung pondasi perusahaan. Saat ini, perseroan memiliki diversifikasi layanan sebagai suatu keunggulan. Selain itu, juga terus memperluas jaringan dengan penambahan stasiun pengisian bahan bakar, untuk mengoptimalkan proses distribusi. 

Surya Biru Murni juga telah memiliki Akreditasi ISO 17025 untuk laboratorium gas. Dengan begitu, perseroan akan memastikan standar tertinggi dalam presisi, keandalan pengujian sebagai bentuk pengembangan bisnis berkelanjutan, dan jaminan mutu produk diberikan kepada para pelanggan. Salah satu keunggulan perseroan kecepatan.

Perseroan dapat memenuhi permintaan customer dalam kota 1 hari, sementara untuk luar kota tergantung dari jarak tempuh dengan maksimal 3 hari. “Dari sisi permintaan, hasil produksi perseroan selama Januari dan Februari lebih banyak untuk memenuhi permintaan customer pertambangan, Oil and gas, konstruksi, petrokimia, dan manufaktur,” imbuh Rini. 

Untuk permintaan customer lebih besar dari jenis customer pertambangan. Di mana, permintaan dari customer itu, setiap hari selalu ada permintaan supply. Di samping itu, permintaan dari customer jenis oil and gas, dan konstruksi juga setiap hari ada permintaan supply. Mengapa industri di Kalimantan menggunakan produk perseroan, karena hasil produksi sangat strategis, dan sesuai kebutuhan rata-rata jenis industri Kalimantan. 

Selain itu, perseroan selalu mengutamakan pelayanan untuk meningkatkan tingkat kepuasan pelanggan. Berdasar data Badan Pusat Statistik (BPS), ekonomi Kalimantan Timur pada 2023 tumbuh 6,22 persen, lebih tinggi dibanding capaian 2022 sebesar 4,48 persen. “Sisi produksi, pertumbuhan tertinggi terjadi pada lapangan usaha pengadaan listrik, dan gas 16,05 persen. Meski sisi pengeluaran pertumbuhan tertinggi terjadi pada komponen pengeluaran konsumsi pemerintah 36,40 persen,” tegas Rini. (*)