EmitenNews.com - Berdasarkan data BKPM, realisasi investasi di Indonesia pada Semester I-2023 tercatat mencapai Rp 678,7 triliun, atau meningkat 16,1% secara tahunan (y-o-y). Dengan capaian tersebut, realisasi investasi telah mencapai 48,5% dari target investasi tahun ini.


Salah satu Penanaman Modal Asing (PMA) di sektor industri yang telah merealisasikan investasinya adalah PT Sharp Electronics Indonesia dengan menghadirkan pabrik AC baru senilai Rp582 Miliar.


“Melalui investasi baru dan pada kapasitas maksimalnya, Sharp berkontribusi sebesar 26,6% dari keseluruhan permintaan AC nasional,” ujar Direktur Jenderal Industi Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika (ILMATE) Kementerian Perindustrian, Taufiek Bawazier seperti dilansir laman Kementerian, Kamis (31/8).


Pabrik baru seluas 3,5 Hektare ini telah selesai dibangun pada bulan Februari 2023 dengan kapasitas maksimal sebesar 1,2 juta unit per tahun dan serapan tenaga kerja hingga 1.000 orang. Pabrik tersebut berlokasi di Karawang International Industrial City (KIIC), salah satu Kawasan industri berstatus Obyek Vital Nasional Bidang Industri (OVNI).


Status OVNI merupakan fasilitas nonfiskal yang diberikan Pemerintah untuk menjamin keamanan dan kenyamanan berusaha. Status tersebut diharapkan dapat mendukung kinerja industri yang berada di kawasan tersebut, termasuk PT Sharp Electronics Indonesia, dengan adanya jaminan keamanan dan kenyamanan berusaha.


“Kemenperin menyampaikan apresiasi kepada seluruh jajaran PT Sharp Electronics Indonesia atas realisasi investasi dan dukungannya terhadap upaya pemerintah dalam peningkatan iklim investasi, khususnya di bidang industri elektronik,” kata Taufiek.


Taufiek juga menyampaikan bahwa melalui fasilitas pabrik AC yang baru, Sharp mampu meningkatkan nilai Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) produk AC hingga mencapai 60%. “TKDN AC dari fasilitas baru Sharp mampu mencapai angka 60%. Hal ini dapat terwujud mengingat PT Sharp Electronics Indonesia telah memproduksi sebagian besar komponen utama produk AC pada fasilitas pabrik baru ini,” jelas Dirjen ILMATE.


Sejalan dengan pertumbuhan investasi di dalam negeri, Dirjen ILMATE juga mengingatkan tentang pentingnya peningkatan mutu dan TKDN dari produk yang diproduksi di Indonesia. Hal ini diharapkan mampu menjawab tuntutan pasar global dan target peningkatan nilai tambah produk hasil produksi dalam negeri.(*)