Puan Maharani Bawa Rombongan DPR Grup Negara Kekuatan Menengah Temui Jokowi
Ketua DPR RI Puan Maharani. dok. Indopos.
EmitenNews.com - Ketua DPR RI Puan Maharani meminpin sejumlah delegasi MIKTA Speakers Consultation ke - 9 menemui Presiden Joko Widodo, di Istana Merdeka, Senin (20/11/2023). Dalam pertemuan ini, Para ketua DPR kelompok membicarakan soal Palestina, selain perubahan iklim.
"Baru saja kami saya sebagai ketua Mikta Indonesia Parlemen bertemu dengan presiden bersama ketua DPR dari Korea, Turki, ketua senat dari Australia dan perwakilan anggota DPR dari Meksiko bertemu dengan presiden," kata Puan Maharani saat memberikan keterangan pers.
Mikta merupakan grup negara kekuatan menengah yang terdiri atas selain Indonesia, ada Meksiko, Korea Selatan, Turki, dan Australia. Nantinya para ketua DPR kelompok ini akan bertemu dalam acara MIKTA Speakers Consultation di Hotel Kempinski hari ini.
"Setelah ini kami membuka Mikta meeting yang akan membicarakan hal-hal terkait dengan perdamaian dunia, termasuk juga kemerdekaan atau bagaimana apa yang terjadi di Gaza Palestina. Sehingga kami bersepakat kita di Mikta harus menjaga persatuan," katanya.
Dalam pertemuan tersebut Presiden Jokowi menjelaskan posisi Indonesia yang terus mendukung perdamaian di Palestina. Selain itu dalam pertemuan itu juga dibahas mengenai perubahan iklim.
"Terkait climate change juga kami akan bahas kemudian bagaimana hal-hal terkait dunia internasional dan regional. Mikta sebagai salah satu organisasi atau negara-negara middle yang ada di dunia menyepakati atau berkomitmen bahwa perdamaian di dunia sangat penting kita akan sama-sama menjaga," kata Puan Maharani. ***
Related News
Dapat Rehabilitasi, Terima Kasih Eks Dirut ASDP Kepada Prabowo
Menko Zulhas Pastikan Pemerintah tak Terbitkan Izin Impor Beras 2025
Konflik PBNU, Meski Dilengserkan Gus Yahya Nyatakan Tetap Ketum
Gubernur Sempat Protes Status Internasional Bandara IMIP, Tak Digubris
Kasus Pengurangan Pajak Perusahaan, Kejagung Periksa Eks Dirjen Ini
Dirjen Bimo Ungkap Kurs Rupiah Pengaruhi Penerimaan Perpajakan





